Sunday, October 28, 2012

Lingkaran Setan Bisnis Tembakau di Temanggung



Sebagai negara agraris dengan potensi alam yang subur, tongkat kayu dan batupun jadi tanaman di sepanjang gugusan kepulauan dari Sabang sampai Merauke, mestinya hal ini bisa memakmurkan rakyatnya yang mayoritas petani. Namun alih-alih makmur, kenyataannya para petani di negeri ini justru menjadi pelengkap penderita, dari permainan bisnis kaum kapitalis.
Tak jauh beda yang terjadi di daerah Temanggung, 70% dari 750 ribu penduduknya berprofesi sebagai petani, dan tembakau adalah salah satu komoditas andalannya.
Lereng gunung Sumbing, Sindoro dan Prahu adalah lahan subur yang bisa menghasilkan tembakau memiliki kualitas terbaik kelas dunia, namun apakah dengan demikian telah membuat para petani penghasil tembakau menjadi sejahtera, jawabannya No Way, tidak semuanya atau selamanya demikian.

Sebuah Catatan Kaki di Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2012





Mumpung belum terlupa, ada baiknya saya pindahkan sedikit catatan pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup, 5 Juni 2012 yang lalu ke dalam  Blog ini. Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini diperingati sebagai apresiasi atas Deklarasi Stockholm 5 Juni 1972, yang diakui sebagai tonggak kesadaran masyarakat dunia, atas pentingnya penanganan dan pemeliharaan lingkungan hidup.
Ada yang istimewa  pada peringatan kali ini, karena dirangkaikan dengan pencanangan Tahun Badak Internasional, tentu saja Indonesia yang berada diantara 11 negara tempat sebaran badak sangat mendukung, gagasan Presiden International Union for Conservation of Nature ( IUCN ) itu.


Pencanangan Tahun Badak Internasional merupakan bentuk kesadaran masyarakat dunia, tentang pentingnya komitmen, pandangan dan prinsip bersama, untuk secara kolektif melindungi dan meningkatkan kualitas lingkungan, tentu kita sepakat untuk melestarikan dan mencegah kepunahan badak yang tinggal tersisa di 11 negara, sebagaimana diamanatkan  KTT Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun 1992, yang menghasilkan kesepakatan global seperti, Kesepakatan Perubahan Iklim ( UNFCCC ), dan Kesepakatan Keanekaragaman Hayati ( UN CBD ).
Pada peringatan ke 20 KTT Bumi di Rio, Indonesia berperan sebagai Chairs High Level Eminent Person yang akan membahas capaian Millenium Development Goals, yang ditindak lanjuti setelah 2015.

Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini yang ditetapkan oleh United Nations Environment Progremme ( UNEP ) adalah “ Green Economy; Does it Include You ? “, untuk Indonesia tema itu disesuaikan menjadi  “ Ekonomi Hijau: Ubah Perilaku, Tingkatkan Kualitas Lingkungan “ yang berorientasi masa depan.
Prinsip Ekonomi Hijau tentu saja disesuaikan karakteristik, kondisi dan kebutuhan bangsa Indonesia, digulirkan pada proses penetapan berbagai bentuk kebijakan, perencanaan dan program, di berbagai sektor pembangunan ekonomi. Untuk mewujudkannya harus ada upaya, inisiatif untuk melakukan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim, pengelolaan hutan, laut dan pesisir secara lestari. Seiring dengan pengembangan energi bersih dan terbarukan yang ramah lingkungan.

Tuesday, October 23, 2012

Banjarran Gatotkaca Diboyong ke Paris



Paris 22 Oktober 2012, Standing Ovation menggema di Auditorium 1 Markas Besar Unesco di Paris, tepuk tangan tidak kurang dari 1.200 penonton dari 129 negara seolah tiada hentinya, seperti sebuah keajaiban dari misi yang tadinya seperti mustahil dilakukan. Betapa tidak sebuah lakon " Banjarran Gatotkaca " yang dimainkan oleh Wayang Orang Indonesia Pusaka ini dipertunjukkan dalam konsep minikata, sedangkan pementasan lebih didominasi koreografi dan gestur pemain dan agak mengesampingkan antawacana. Penonton dengan perbedaan bahasa ternyata tidak butuh bahasa verbal untuk memahami keindahan tiap adegan demi adegan "Banjarran Gatotkaca".
Puncak keindahan yang memukau penonton itu terjadi ketika Gatotkaca gugur, setelah panah Adipati Karna menghujam ke tubuh Gatotkaca. Arimbi sang ibunda menagisi putranya dengan sesenggukan, sementara isteri tercinta hanya bisa tertunduk pilu. Bima ayahnda yang perkasapun tiada bisa berkata-kata, wajahnya menerawang jauh ke langit, mempertanyakan kebijakan para Dewa, kenapa harus terjadi kematian diantara keluarga Bharata. Iringan gamelan yang nglangut, membawa suasana yang menghanyutkan penonton.

Monday, October 22, 2012

Cerutu Rizona Bertahan Sejak Tahun 1909



Sebuah lebel kertas bermotif kayu dengan merk dagang tertera " Havana Extra Fine " menempel di kotak kayu sederhana, di dalamnya berisi 30 batang cerutu. Membaca merk itu pikiran saya langsung menuju ke Cuba, negara produsen cerutu terbesar dan terenak di dunia, namun setelah saya amati dengan teliti ternyata cerutu tersebut diproduksi di dalam negeri, lebih tepatnya produksi Pabrik Cerutu " Rizona " Temanggung, Jawa Tengah.
Saya memang bukan perokok, tapi komentar teman saya ketika mencoba cerutu itu " Surprise sekali rasanya, enak dan ringan, cocok untuk selera Indonesia, benar-benar mak nyus.... ". Sungguh membuat saya penasaran, bukan saya penasaran ingin merokok, namun penasaran ingin mengunjungi pabrik pembuatnya, toh masih di kota saya tercinta Temanggung.

Saturday, October 20, 2012

Ada Meteor Garden di Wonotirto Temanggung



Jum'at 11 Mei 2001, hari masih pagi sekitar pukul 08.30 di lereng Gunung Sumbing, belasan warga Desa Wonotirto Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung tengah melakukan aktifitas sehari-hari di ladang tembakau, tiba-tiba mereka dikejutkan suara gemuruh disertai ledakan keras menyusul 2 buah benda jatuh dari langit, setengah jam kemudian hal itu terjadi lagi, sebuah benda serupa jatuh di jalan desa 1 Km dari permukiman penduduk, tentu saja hal tersebut mengundang rasa penasaran para penduduk desa Wonotirto. 
Ternyata hanya benda berbentuk batuan sebesar kepalan tangan orang dewasa, diantara warga yang menyaksikan kejadian tersebut segera melapor kepada perangkat desa, laporanpun berlanjut hingga ke tingkat Kabupaten.


Untuk keperluan penelitian maka benda langka itu dibawa ke Institut Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta, misteripun terkuak, benda jatuh itu adalah sebuah meteor, memang ini sebuah peristiwa langka terjadi di Jawa, setelah berselang 17 tahun pasca jatuhnya meteor di Desa Jumapolo Kabupaten Karanganyar pada tahun 1984. Menurut Rektor IST Akprind, Ir Sudarsono, MT, setiap tahun rata-rata ada 150 meteorit jatuh ke bumi, namun meteorit yang jatuh di Desa Wonotirto tersebut mempunyai catatan sejarah tidak seperti yang lain.   

Tuesday, October 16, 2012

Guinness World Records untuk Cinta Rama dan Shinta


Lembaran kisah cinta sejati yang indah mengawali asmara antara Putra Mahkota Tampan dari Negeri Ayodya bernama Rama Wijaya dengan Putri Raja jelita dari Negeri Manthili bernama Dewi Shinta. Rajut asmara bertaut dari kedua remaja itu saat Rama memenangkan sayembara atas Shinta yang di adakan Prabu Janaka ayahanda Shinta, dan Ramapun meminang cinta Shinta.
Namun malapetaka menginginkan Rama terpisah dengan Shinta, Prabu Rahwana Raja Alengka  yang sedang gandrung menculik Shinta untuk diperisteri. Dalam cengkraman raja raseksa itu Shinta teguh mempertahankan cinta sucinya. 
Sayangnya Rama sangsi atas kesucian cinta Shinta, ketika Rama berhasil mengalahkan Rahwana, Shinta ditolak kerinduannya bertemu Rama. Untuk membuktikan kesucian cintanya Shinta menceburkan diri dalam kobaran api, karena kebenaran atas cinta sejatinya Shinta ditolong Dewi Api. Akhirnya Rama menerima cinta sejati Shinta, dan cintapun bersinggasana di atas mahkota kerajaan Ayodya.
Kisah cinta ini menginspirasi pementasan Sendratari Ramayana bertajuk " Api Suci " yang digelar di pelataran Candi Prambanan.

Sunday, October 14, 2012

Ayam Kedu, Satwa Khas Temanggung



Rabu ( 28/9/2012 ) dalam acara Puncak Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Tingkat Nasional di Jatinangor, Sumedang Jawa Barat, Kabupaten Temanggung menerima Surat Keputusan Menteri Pertanian RI mengenai penetapan galur Ayam Kedu dengan persebaran geografisnya di Kabupaten Temanggung. 
Ayam Kedu bersama dengan jenis ternak lain dari berbagai daerah di wilayah Indonesia mendapatkan galur atau rumpun ternak, dari Kementrian Pertanian, dengan demikian Ayam Kedu resmi diakui sebagai ayam khas Temanggung, yang tidak ditemukan di daerah lain.