Monday, March 25, 2013

Menangislah Selagi Gratis



Lihatlah airmataku
Ya Tuhan Yang Maha Pengasih
Bercerita tentang duka
Dan kehancuran

Setiap tetes mengandung arti
Dari derita yang menekan
Tlah lama aku mencoba
Namun tak mampu jua

Tuhan tolong hapuskan airmataku
Tiada satupun yang dapat melakukannya
Dari derita ini
Dari dalamnya dosa
Hanya Engkau Yang Kuasa
Menghentikan setiap tetes airmata
Menghentikan setiap tetes airmata

Lihatlah airmataku
Berderai penuh kepedihan
Kucoba tuk mengehentikannya 
Namun tak mampu jua

Sebuah lyrik lagu "Lihat Air Mata" yang dipopulerkan oleh penyanyi Grace Simon pada era 80an, lagu yang sentimentil, melankolis, ungkapan dari sebuah perasaan tak berdaya. Memang dalam keadaan tidak berdaya, emosi yang keluar biasanya lebih terasa plong bila diungkapkan dengan tangis. Tangisan dan mengeluarkan airmata bukan hanya monopoly kaum perempuan, kaum lelakipun kadang juga bisa menangis, meskipun sementara pendapat bahwa menangis selalu diidentikkan dengan kaum Hawa, sebuah mitos menyebutkan bahwa kaum perempuan memang ditakdirkan sebagai mahluk yang melankolis dan mudah menangis. Terlebih saat merasa sebal, galau, terharu, sedih dan sebagainya, bahkan tertawapun bisa sampai menangis. Dan terkadang juga tangisan hanya sebuah sandiwara untuk mencapai maksud tertentu, ini lebih dikenal dengan airmata buaya. Terlepas dari ilustrasi ini ternyata mengeluarkan airmata mempunyai sejumlah fungsi dan manfaat.

Wednesday, March 20, 2013

Memilih Pensil Warna yang Aman untuk Anak-anak


Menggambar atau mewarnai, adalah salah satu kegiatan sangat menyenangkan dan digemari anak-anak hingga orang dewasa. Selain bisa melepas kejenuhan, juga mampu membangun kreativitas kita, serta membantu mengaktifkan dan mengembangkan kemampuan otak kanan.
Namun tidak semua kegiatan menggambar atau mewarnai menguntungkan, terlebih jika alat gambar atau mewarnai yang digunakan, khususnya pensil, ternyata berbahaya karena mengandung zat berbahaya atau beracun. Banyak pensil warna beredar di pasar, tapi tidak semua aman bagi kesehatan.

Saturday, March 16, 2013

Tanaman Untuk Mempercantik Rumah

Rumah sebagai representasi bagi penghuninya. Setiap bagian rumah dapat menjadi titik untuk menampilkan karakter, kegemaran, atau koleksi penghuni. Tak terkecuali taman. Penyuka tanaman hias, taman bisa dijadikan tempat untuk menunjukkan berbagai koleksi tanamannya. Sehingga disamping menyalurkan hobi mengoleksi tanaman, itu juga memperindah hunian.
Taman juga cocok dimanfaatkan sebagian ruang display koleksi tanaman favorit. Namun, dalam pengaturannya, perlu memperhatikan beberapa aspek agar keindahan terjaga.
Usahakan tanaman tertata cantik dan menarik. Ini bertujuan agar tidak menimbulkan kesan belukar di luar rumah. Selain tidak nyaman dilihat, keberadaan taman terlalu rimbun, sulit dibersihkan.

Don WS dkk dalam buku berjudul "Taman" menyebutkan beberapa hal yang perlu dilakukan agar tampilan taman tidak seperti hutan. Untuk tanaman merambat, hendaknya dibuat penyangga agar tanaman tumbuh teratur.
Letak tanaman yang lebih tinggi pada bagian belakang. Tanaman tinggi berfungsi sebagai background tampilan taman. Dengan begitu seluruh tanaman terlihat jelas. Selain itu, tanaman berumpun penuh perlu dipecah-pecah dan ditanam kembali.
Kebersihan taman harus selalu dijaga. Upayakan daun kering dan ranting patah dibuang. Tujuannya supaya taman tidak nampak berserakan.
Untuk menjaga tampilan taman indah pada malam hari, penghuni perlu memperhatikan pengaturan penerangan. Dapat ditentukan efek penerangan yang diinginkan, apakah terang benderang, dramatis, atau terang rata.

Asyiknya Nonton Bareng Wayang Potehi


Sudah lama sekali tidak pernah nonton Wayang Potehi, memang kesenian etnis Tionghoa ini seperti lenyap ditelan zaman sejak tahun 1961. Makanya ketika ada informasi bahwa di depan Tempat Ibadah Tri Dharma Sakti ( TITD ) Cahaya Sakti Kong Ling Bio Temanggung akan digelar pertunjukan Wayang Potehi, Rabu malam ( 13/03/2013 ) warga Temanggung berbondong-bondong ke tempat pagelaran. Udara dingin khas Temanggung tak menyurutkan niat untuk menyaksikan tontonan langka tersebut.
Wayang Potehi untuk kali pertama diadakan setelah terakhir dipentaskan di Kelenteng Kong Ling Bio ini pada tahun 1961 lalu, sehingga wajarlah jika wayang etnis Tionghoa ini menyedot animo masyarakat Temanggung yang dikenal menaruh apresiasi besar terhadap seni budaya. 

Kisah Bawang Putih dan Bawang Merah

Masih ingatkah dongeng Si Bawang Putih dan Si Bawang Merah yang sering membuat kita menangis mendengarnya saat masih kecil, sekarang seperti terjadi dalam kehidupan sehari-hari, rasanya ingin menangis mendengar rakyat kecil menjerit, tercekik oleh naiknya harga Bawang Putih maupun Bawang Merah. Bagaimana mungkin tidak ironis, bukankah Indonesia adalah negara agraris, sementara komoditas hasil pertanian tersebut manjadi langka di negeri yang subur ini.
Lalu timbul kecurigaan dalam benak ini, jangan-jangan ini hanyalah permainan para cukong besar macam importir barang komoditas pertanian. Belum hilang dari ingatan slogan-slogan pemerintah untuk mengajak rakyatnya berswasembada pangan, nyatanya banyak impor produksi pertanian bisa masuk negeri agraris ini  dengan mulusnya seakan tanpa beban dosa terhadap petani kita. 

Thursday, March 14, 2013

Antara Gedung Kesenian dan Taman Pengayoman

Sudah lama saya tak pernah melihat tulisan beliau yang kritis dan ketus seperti biasanya di koran, Rabu pagi (13/3/2013) ketika membuka Suara Kedu yang merupakan suplemen halaman dari Harian Suara Merdeka, pada kolom Sindoro Sumbing melihat seraut wajah yang tak asing, Roso Titi Sarkoro, seorang pendidik, wartawan senior, aktivis kebudayaan dan pendiri Dewan Kesenian Daerah di Temanggung.
Ada baiknya saya mohon ijin copy paste tulisannya untuk diabadikan di blog saya The Lost Ark ini, semoga beliau berkenan mengijinkan, tidak ada maksud lain dari saya, selain sebagai apresiasi sekaligus itikad baik saya untuk memperkaya perbendaharaan informasi bagi pembaca, barang kali saja pemikiran-pemikirannya yang tertuang dalam tulisannya kali ini menginspirasi para pembaca. Setidaknya sebagai renungan para pemerhati seni dan budaya di Temanggung tercinta.

Tuesday, March 12, 2013

Sisa Peradaban Megalitikum di Wonoboyo ?


Temanggung, Selasa ( 12/03/2013 ), setengah bulan yang lalu Sujadi (43 th) warga Dusun Bantengan, Desa Ke­bonsari, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung, menemukan lima batu aneh ketika mencangkul ladang jagungnya, bermula saat mata cangkulnya mengenai benda keras, setelah digali semakin dalam ia mendapatkan beberapa batuan, diperkirakan merupakan peninggalan zaman megalitikum.
” Memang benar waktu Mas Jadi mencangkul tanah di ladangnya yang akan ditanami jagung tiba-tiba cangkulnya membentur batu. Setelah diamati ternyata sebuah batu dengan bentuk aneh. Dia kemudian melaporkan kepada perangkat desa,” ujar Wagiyah (42 th), warga Dusun Bantengan se desa dengan Sujadi.
Penemuan batu unik itu menyebar dari mulut ke mulut, mengundang warga berdatagan ingin menyaksikan batuan yang tak lazim tersebut. Untuk mencapai tempat penemuan tersebut tidak terlalu sulit, karena ladang jagung milik Sujadi berada di tepi jalan desa yang menghubungkan Desa Kebonsari Kecamatan Wonoboyo dengan Desa Nglorog Kecamatan Candiroto. 
Kalau kita masuk melalui pertigaan kota Kecamatan Wonoboyo, ambillah arah kiri, dari pertigaan tersebut hanya sekitar 2 kilometer. Sedangkan kalau kita masuk dari Pertigaan Muntung Kecamatan Ngadirejo, ke arah kiri, sampai perempatan belok ke kanan masuk Desa Nglorog kurang lebih 3 kilometer akan sampai di tempat tujuan.  

Ketika Musim Duren Tiba


Tidak sampai seperempat jam untuk sampai ke Desa Ngropoh, lebih cepat dari saat kami memilah-milih durian di Pasar Pon Kranggan Temanggung, ternyata di pasar itu tak juga mendapatkan durian yang kami inginkan. Lalu kami memutuskan langsung ke desa Ngropoh Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, salah satu desa sentra penghasil durian unggulan di Temanggung, dari Pasar Pon Kranggan kami menuju ke arah timur melewati jalan desa lebih kurang  3 kilometer, sampai di pertigaan Desa Pendowo mengambil arah ke kanan.
Cuma jalan yang kami lalui kali ini lebih kecil dari sebelumnya dan disana-sini telah berlobang, jadi ketika mobil kami berpapasan terpaksa harus rela minggir dulu merapat ke tebing. Namun setelah melalui perjuangan yang tak seberapa lama kamipun melewati sebuah Tugu Durian, yang merupakan ikon desa penghasil buah yang satu ini.
Sebetulnya saya tidak punya rencana ke desa ini, tapi demi seorang teman luar kota yang penasaran dengan Durian Ngropoh, maka saya bela-belain mengantarkan dia mendapatkan durian ke habitat aslinya, DURIAN NGROPOH.

Monday, March 11, 2013

One Day Trip "Negeri Tembakau" Adventure Trail



Minggu ( 10/3/2013 ) sekitar 15.000 crosser dari Jateng, Jabar, Jatim dan DIY memadati Lapangan Ngaren, Ngadirejo Temanggung. Pada event One Day Trip " Negeri Tembakau " Adventure Trail mereka akan menrabas lereng Gunung Sindoro dan Gunung Prahu.
Event trabas ini digelar sebagai ajang keakraban pecinta otomotif, yang bertujuan memberikan wadah ekspresi anak muda yang gemar balap motor, agar tersalurkan hoby dan bakatnya, sehingga tidak terlibat dalam balap liar di jalanan umum atau terperangkap dalam kelompok semacam genk motor yang sering melakukan aksi negatif akhir-akhir ini.
Patut diberikan apresiasi kepada "Pemerhati dan Petani Tembakau Temanggung" sebagai penggagas acara positif ini. Seperti yang dikatakan Agus Setyawan selaku sekretaris panitia, bahwa event ini diselenggarakan dalam rangka mempererat tali silaturahmi  antar pecinta trabas dari berbagai daerah, tercatat beberapa crosser kenamaan tanah air ikut meramaikan, seperti Edot (Solo), Kelik (Solo), Irwan (Yogyakarta) dan masih banyak lagi.