Laman

Monday, February 25, 2013

Hanoman The Ultimate Warrior



Sebuah kisah selalu saja berawal dari cinta, sepertinya para pujangga telah kehabisan inspirasi lain, selain cinta. Memang karena cinta kehidupan lahir dan meniti perjalanan kisah selalu atas nama cinta.
Karena cinta pula Resi Gautama seorang pertapa sakti, dengan rasa cemburu yang tak termaafkan mengutuk istrinya menjadi patung, lalu Sang Resi membuang Cupumanik pemberian Bathara Surya Sang Dewa Matahari kepada istrinya ke dalam telaga. Tiada disangka cupumanik tersebut menjadi rebutan ketiga putra-putrinya, kedua putranya terjun ke telaga mencari cupumanik, deburan air telaga memercik wajah sang adinda Dewi Anjani, membuat wajah cantiknya berubah menjadi kera, demikian juga kedua kakaknya Sugriwa dan Subali keduanyapun terkena kutuk menjadi kera juga.
Penyesalan Sang Resi tiada dapat mengembalikan wujud putra-putrinya, maka Resi Gautama memerintah ketiga putra-putrinya untuk bertapa memohon Sang Dewata agar mengembalikan wujud mereka.
Salah satu dari mereka Sang Putri Dewi Anjani menjalani pertapaannya di dalam sebuah telaga, Bathara Guru yang mengetahui wujud asli Dewi Anjani jatuh cinta melihat Sang Putri, dari kahyangan beningnya telaga memancarkan keindahan tubuh Sang Putri, membuat Bathara Guru menitikkan kama.
Kama Bathara Guru pun bersemayam di rahim Dewi Anjani, maka lahirlah seorang bayi kera putih yang diberi nama Hanoman, takdir dewapun tersandang kepada Hanoman bahwa kelak akan menjadi ksatria sakti yang mengalahkan segala angkara murka.


Begitulah sebuah petikan kisah yang menginsprirasi sebuah pagelaran musikal "Hanoman The Ultimate Warrior", ditampilkan perdana di Tennis Indoor Senayan Jakarta, Sabtu (23/02/2013), sekitar 4.000 penonton terpukau menikmati drama musikal arahan sutradara Mirwan Suwarso tersebut.
Pementasannya digelar dalam dua sessi yaitu pukul 16.00 dan 19.00, dengan durasi kurang lebih dua jam yang tidak membosankan, ditandai riuhnya penonton membahana memenuhi stadion tennis itu.
Kisah kelahiran Hanoman sampai perjalanan hidup masa remajanya yang tak pernah diceritakan dalam kisah pewayangan mengalir apik dalam kemasan drama musikal. Yang menarik dalam pementasan ini adalah perpaduan antara seni drama, tarian, balet, sinema orkestra, panggung Broadway, dalam iringan musik pop, rock dan martial arts dalam sinergi sebuah kesenian yang menawan.
Bahkan Piyu yang seorang gitarispun mampu memerankan Bathara Chandra, menariknya sebagai Dewa Piyu menunjukkan kepiawaiannya bermain gitar membawakan dua buah lagu yang mendapatkan sambutan meriah dari penonton.

Rencananya setelah sukses di Tennis Indoor Senayan ini Hanoman The Ultimate Warrior akan dipentaskan ke lima kota di Amerika, seperti Anheim, Houston, Florida, Tampa dan San Jose, serta beberapa kota Eropa dan Australia pada Juli mendatang. Maka jangan heran kalau dialog para pemain menggunakan tiga bahasa, Jawa, Indonesia dan Inggris.
Drama musikal ini juga dimeriahkan para pemain dari panggung Broadway Amerika, tercatat beberapa nama yang telah malang melintang di Broadway seperti Bryan Justin Crumb, Sidney James, Daniel Torres, Laura Vall dan Max Morgan,  membuat penonton serasa berada di depan panggung Broadway yang sebenarnya. Kehadiran para pemain Amrik cukup menarik perhatian penonton, meskipun demikian pemain-pemain lokalpun ternyata tak kalah pamornya dengan mereka, Volland Humanggio, Aqi Alexa, Anji dan Piyu sangat atraktif memperlihatkan kualitas permainan mengimbanginya di atas panggung.
Dan di akhir pertunjukan para penonton tampak puas, tidak menyesalkan telah merogoh kocek mereka untuk sebuah pertunjukan berkualitas ini, dengan sebuah kesimpulan, ternyata kreatifitas anak bangsa ini telah patut untuk berbicara di dunia panggung internasional, SALUT !.