Laman

Monday, November 12, 2012

Kirab Songsong Djojonegoro



Masih dalam rangkaian acara peringatan hari jadi Kabupaten Temanggung, 10 November 2012 telah genap usia ke 178. Satu tradisi turun temurun yang tak pernah ditinggalkan adalah penggantian Songsong Djojonegoro, atau penggantian payung di makan bupati pertama Temanggung.
Prosesi penggantian Sonsong Djojonegoro tahun ini dilaksanakan pada Jum'at ( 9 November 2012 ), di kompleks makam Kanjeng Raden Tumenggung Adipati Aryo Djojonegoro, yang berada di belakang Masjid Agung Darussalam Temanggung, seperti adat kebiasaan yaitu sehari sebelum hari H.


Bupati Aryo Djojonegoro adalah bupati yang mengawali perubahan baru Kabupaten Temanggung, yaitu perpindahan ibu kota Kabupaten Menoreh yang sebelumnya berkedudukan di Parakan.
Perubahan dari Menoreh menjadi Temanggung berdasarkan resolusi pemerintah Hindia Belanda di Batavia Nomor 4 tanggal 10 November 1834, tanggal itulah yang dijadikan tetenger hari jadi Kabupaten Temanggung.
Prosesi dimulai pukul 20.00 dengan kirab dari rumah dinas Bupati, Pendopo Pengayoman yang berada sekitar 150 M tak jauh dari komplek makam. Arak-arakan pria berpakaian adat Jawa, beskapan keluar  dari komplek Pendopo Pengyoman membawa dua buah songsong, satu orang membawa tombak, diikuti oleh beberapa orang  membawa alat musik tradisional berupa bende, dan beberapa orang  lagi membawa bunga tabur.
Barisan paling belakang adalah para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Temanggung, antara lain Bupati Temanggung Drs Hasyim Afandi, Wakil Bupati Ir Budiarto, MT, kemudian Ketua DPRD Bambang Sukarno, serta para pimpinan satuan kerja perangkat daerah.
Acara kirab tahun-tahun ini memang tidak seperti sebelumnya, saat masa jabatan Bupati Drs Sri Subagyo dan Bupati Drs Sardjono, SH,CN, karena masa itu Kirab Songsong Djojonegoro selalu dilakukan keliling kota Temanggung, diiringi display kelompok-kelompok kesenian.


Di makam pendiri Kabupaten Temanggung, Bupati Temanggung memulai upacara dengan mencabut songsong lama yang berada di makam KRTA Aryo Djojonegoro dengan sosong baru, sementara Ketua DPRD Temanggung yang mengganti songsong baru Nyai Aryo Djojonegoro, yang dilanjutkan dengan tabur bunga di pusara bupati pertama tersebut.
Selesai prosesi penggantian songsong, para segenap yang hadir dalam acara itu melakukan do'a bersama, bermunajat dan  memohon kepada Allah SWT mengampuni segala dosa-dosa para leuhur dan para pejuang pembela bangsa, seraya memohon agar rakyat Kabupaten Temanggung dilimpahi kesejahteraan, aman, tentram dan damai.
Demikian ritual yang dilakukan di komplek makam Djojonegoro, dan rombonganpun kembali ke Pendopo Pengayoman untuk melanjutkan acara berikutnya, yaitu sarasehan, refleksi hari jadi Temanggung yang ditutup dengan pemotongan tumpeng tanda syukur kehadirat Allah SWT.
Sebuah acara yang sangat sederhana, memang demikian seperti yang selalu ditekankan oleh Bupati Drs Hasyim Afandi dalam kesempatan apapun, meskipun demikian kesederhanaan itu tidak mengurangi kekhidmatannya.
" Kegiatan penggantian songsong ini merupakan ciri khas Kabupaten Temanggung setiap malam menjelang peringatan hari jadi " demikian Bupati Temanggung menjelaskan.