Kledung, Sabtu ( 13/ 04/ 2013 ), Sebuah pagi berkabut di lereng Sumbing - Sindoro, udara masih dingin menusuk tulang, namun di sepanjang jalan raya Parakan - Wonosobo ada sebuah keramaian. Ratusan petani tembakau dari 13 desa, tampak berarak menuju Rest Area yang berada di tepi jalan tersebut, dengan berpakaian adat Jawa mereka membawa rigen ( alat penjemur tembakau ) yang dihias sedemikian rupa, diiringi beberapa kelompok kesenian. Tentu saja peristiwa ini tidak dilewatkan begitu saja oleh para pengguna jalan yang kebetulan lewat disitu, sedikit kemacetan yang ditimbulkanpun menjadi tidak masalah bagi mereka, malah-malah diantara pengguna jalan tersebut banyak yang turun dari mobilnya untuk mengabadikan moment langka itu.
Memang hari itu para petani tembakau dari lereng dua gunung Sumbing dan Sindoro tengah menggelar ruwatan akbar, yaitu Ruwat Rigen. Sebenarnya acara telah dilakukan beberapa jam sebelumnya, yaitu dimulai dengan pengambilan air di Sendang Kamulyan. Setelah melakukan do'a bersama yang dibimbing oleh sesepuh desa, lalu dilanjutkan dengan membasuh rigen di sendang tersebut. Selanjutnya dilakukan kirab menuju Rest Area Kledung, tidak ketinggalan segala uba rampe seperti gunungan hasil bumi menjadi bagian tak terpisahkan dalam acara itu.