Merasa tahu diri mengambil tempat di pojok, memang humor kadang sering dipojokkan, dalam arti sering dipandang sebelah mata, padahal humor punya peran penting pada psikologis seseorang, bila sedang dirundung duka humor bisa jadi obat atau terapi yang jitu, memang humor juga sering memojokkan seseorang, misalnya kita senang mentertawakan kesialan seseorang, orang terjebak, terpojok dan sebagainya. Di pojok humor ini tidak dimaksud untuk mentertawakan anda apa lagi memojokkan, sungguh berani sumpah disambal petai, pojok humor ingin membuat tertawa, minimal tersenyum sampai di pojok bibir, asal jangan terlalu lebar, sebab operasi plastik jahit bibir katanya mahal.
Balsem Cap Onta
Jaman dahulu alat transportasi di Timur Tengah masih menggunakan Onta, begitu juga pada saat Pak Asmuni naik haji pada masa itu. Suatu hari dalam perjalanan ke Madinah, Pak Asmuni mendapati seorang kafilah Arab sedang berhenti di tengah padang pasir dengan ontanya, maka bertanyalah Pak Asmuni kepada kafilah itu.
" Assalamualaikum, kenapa Tuan berhenti, bukankah disini tidak ada tempat berteduh, lagi pula Madinah kan masih jauh "
" Alaikumsalam, ini hari yang buruk Saudaraku, ane sedang tergesa-gesa ke Madinah tapi onta ini mendadak rewel tidak mau jalan, padahal ane sudah berusaha semampu ane, tapi tak mau berjalan juga, dasar onta bahlul "
Melihat hal itu Pak Asmuni mendekati si onta yang tengah ngadat itu, lalu dengan tenang mengeluarkan balsem dari dalam sakunya, dan digosokkan balsem itu pada ( maaf ) kemaluan si onta, maka tanpa menunggu lama onta tersebut langsung berdiri dan berlari kencang menuju Madinah, jalur yang biasa dilaluinya. Tentu saja Sang Kafilah itu takjub akan keajaiban obat yang diberikan Pak Asmuni pada ontanya, iapun bertanya kepada Pak Asmuni.
" Mujarab betul obat ente Saudaraku, bolehkah ane meminta barang sedikit obat ente "
" Tentu saja Tuan, nih ambillah saya masih punya satu lagi di saku " jawab Pak Asmuni sambil melemparkan wadah balsem kepada kafilah itu, lalu pergi melanjutkan perjalanan.
Ketika Pak Asmuni sudah menjauh, kafilah itupun penasaran dengan obat hebat dari Pak Asmuni, lalu ia mencoba menggosokkan pada miliknya sendiri, siapa tahu nanti bisa kuat berlari mengejar ontanya.
Tapi apa yang terjadi, kafilah itupun jumpalitan tak karuan di tengah padang pasir, kelabakan mencari air untuk membasuh miliknya yang kepanasan.
Tak Kalah Gertak
Setelah lama menganggur, pada hari pertama kerja di sebuah perusahaan yang berkantor di gedung bertingkat lima Parto sudah berlagak, dengan gaya bak pemain sinetron Parto pencat-pencet telephon antar ruang untuk memesan minuman.
" Hallo.... " lagak Parto
" Ya... hallo " suara dari seberang
" Tolong buatkan aku minum, antar ke lantai tiga ya, segera..." balas Parto
" He...jangan kurang ajar ya kamu pikir aku ini siapa " terdengar suara marah
" Emang.. kamu ini siapa " jawab Parto seenaknya
" Kamu tidak tahu siapa aku ya " gertaknya
" Tidak " Parto masih seenaknya
" Dengerin pegawai sok, aku ini Presiden Direktur Perusahaan ini " gertaknya dari seberang
" O..ya, emang anda juga tahu siapa aku " Parto tak kalah gertak
" Tidak " jawab Pak Presdir Perusahaan
" Syukurlah kalau begitu, besok aku masih bisa kerja " Parto meletakkan gagang telephon dengan gemetar
Ujian Susulan yang Memusingkan
Karena semalaman dugem empat orang mahasiswi terlambat dan tidak boleh mengikuti ujian sebuah mata kuliah, dengan segala upaya mereka berusaha merayu Sang Dosen, salah seorang dari mereka terpaksa berbohong, yang kemudian diiyakan teman lain, bahwa mobil yang mereka tumpangi kempis bannya, sehingga mereka harus menunggu sopir untuk mengganti ban serep. Setelah melalui negosiasi yang cukup alot, akhirnya mereka diperbolehkan mengikuti ujian susulan dengan dua syarat:
- Syarat pertama, mereka berempat harus mengerjakan soal ujian di tempat terpisah dan tidak boleh
membawa alat komunikasi
Okey mereka setuju, pikirnya paling-paling cuma dicurigai mau saling mencontek
- Syarat kedua, sebagai sanksi keterlambatan akan di tambah satu soal yang harus dijawab tidak boleh
dilewatkan
Untuk ini merekapun setuju, karena kali ini ujian yang menentukan nasib kuliah mereka.
Akhirnya ujianpun dilaksanakan di ruangan terpisah, soal pertama mereka selesaikan dengan cepat dan mudah, karena sudah dipelajari sebelumnya.
Tiba pada soal yang kedua, merekapun mulai panas dingin, seperti mau kebelet kencing. Sebenarnya soal yang diberikan sangat simple, begini bunyi soalnya : " Ban sebelah manakah yang kempis ? "
Kopi Kucing
( Ide gile dari: Gus Sroff )
Ketika Parjan bertandang ke rumah Parjo, oleh sang tuan rumah disuguhi secangkir kopi
" Cobain nih kopi kreasiku, namanya kopi kucing " Parjo mempersilakan dan langsung disruput Parjan
" Namanya kopi kucing tho Jo, rasanya kok nggak begitu enak, agak amis dan apek " komentar Parjan
" Biar kayak kopi luwak yang mahal itu, sayangnya disini sulit cari luwak, jadi aku coba pakai kucing Jan "
" Maksudmu gimana Jo " Parjan penasaran
" Maksudku cara membuatnya, kalau kopi luwak dimakan luwak, kalau kopi kucing dimakan kucing dulu "
" Apa kucing doyan kopi tho Jo "
" Lha itu masalahnya, kucingnya nggak doyan kopi, terpaksa pakai kopi bubuk yang aku taburkan ke ikan asin, baru kucingnya mau "
" Caranya menjadikan kopi gimana Jo "
" Ya persis kopi luwak, tai kucingnya aku jemur, ketika sudah kering aku giling seperti kopi biasa "
" Maksudmu kopi yang kuminum tadi "
" Iya Jan, tai kucing, aku sendiri mau nyoba nggak berani "
" Sialan ....kamu ! " Parjan muntah.
Bebek Homo
( cerita orisinil: Gus Sroff )
Untuk menambah penghasilan Parjo beternak bebek, lumayan juga ada 25 bebek betina dan 1 bebek jantan, sayangnya bebek jantannya sudah tua, biar usahanya produktif Parjo beli 1 lagi bebek jantan yang masih muda.
Melihat ada pesaing baru di kandang, bebek jantan tuapun segera melabrak bebek jantan muda.
Bebek Tua : " Hai kamu bebek baru, aku senior disini, jangan mentang-mentang masih muda, mau seenaknya menguasai bebek betina, kamu harus ikut aturanku, bebek betina kita bagi, buatku 10 dan buat kamu yang muda 15 "
Bebek Muda : " Oh...tidak bisa...semua ini harus milikku "
Bebek Tua : " Dasar bebek rakus, biar adil kita adu lari, siapa yang menang boleh memiliki semua bebek betina "
Bebek Muda : " Okey... siapa takut "
Bebek Tua : " Begini aturannya, karena aku lebih tua aku yang lari duluan, kalau kamu bisa mengejar dan lebih cepat dariku ..kamu menang "
Bebek Tuapun langsung lari, menyusul Bebek Muda mengejar di belakangnya, tapi belum sampai jauh Bebek Muda sudah ditangkap orang, dan langsung dibanting.
Ternyata yang menangkap adalah Parjo pemiliknya sambil uring-uringan : " Dasar bebek goblok, ada 25 bebek betina nganggur malah ngejar-ngejar bebek jantan sudah tua, 10 kali beli bebek lha kok homo...... semua "
KB ala Kang Parjo
Kang Parjo mengikuti penyuluhan KB di Balai Desa,
biasa … penyuluhan seperti itu yang diundang orang-orang sekeng ( kaum dhuafa ) macam Kang Parjo.
Setelah peyuluhan para peserta disuruh memilih alat
kontrasepsi yang mau dipakai, Kang Parjo memilih kondom, pikirnya paling
gampang dan tidak bakal kelupaan seperti kalau pakai Pil KB. Maka iapun diberi
tiga dus kondom isi 12 untuk kebutuhan 2 bulan, kalau habis dianjurkan untuk
minta lagi kepada PLKB.
Setelah 2 bulan petugas PLKB heran kok Kang Parjo belum minta lagi, maka si
petugas mendatangi rumah Kang Parjo untuk mengecek, programnya berhasil atau
tidak.
PLKB : “
Bagaimana kabarnya Kang Parjo, KBnya berhasil apa tidak “
Parjo : “ Saya sudah melakukan seperti yang diperagakan
di Balai Desa, tapi kurang berhasil, isteri saya sudah hamil 2 bulan “
PLKB : “ Lho
kok bisa, mungkin ada yang bocor “
Parjo : “ Nggak juga, setiap mau pakai saya tiup
dulu biar yakin tidak bocor “
PLKB : “ Emang bagaimana cara pakainya “
Parjo : “ Dipakai di jempol, kaya peragaan di Balai
Desa “
PLKB : “
Aduuuh…!!! “ ( menepuk jidat )
Ayam juga bisa marah
Mbakyu Parti mempunyai seekor ayam betina yang diandalkan telornya untuk dikonsumsi, setiap pagi Mbakyu Parti selalu menandai ayamnya mau bertelor atau tidak dengan memasukkan jari kelingkingnya ke dubur ayam, kalau ujung kelingkingnya menyentuh telor di dalam perut ayam, alamat sebentar siang ayamnya akan bertelor, maka ia akan mengurung ayamnya agar tidak bertelor di sembarang tempat.
Curangnya Mbakyu Parti tak pernah memberi makan ayamnya, cukup dilepas begitu saja agar ayamnya mencari makan sendiri, tiap hari diperlakukan seperti itu ternyata si ayam punya rasa marah juga.
Maka ketika Mbakyu Parti selesai memasukkan jari kelingking, si ayampun melarikan diri sambil meneriakkan protesnya: " Gogok'i thok ....... gogok'i thok ..... gogok'i thok ..... " ( Gogok'i thok = Nyogokin melulu )
Ayam...juga ...bisa marah..., punya...rasa...punya hati...jangan samakan dengan ....Mbakyu Parti ......... ( tolong nyanyikan ala Seurius Band )
Mendorong Kekasih
Sebenarnya Juleha sudah bosan diajak rekreasi Rojali kekasihnya, pasalnya hanya ngajak senang-senang melulu, sudah lima tahun Rojali janji-janji saja tidak segera menikahi, padahal orang tua Juleha sudah mendesak terus.
Maka ketika melihat pemandangan alam di atas tebing di tempat rekreasi Posong, Juleha segera mengingatkan janji Rojali.
" Kapan Mas kamu akan segera melamarku " kata Juleha
" Sabar Dik, berikan aku waktu sampai aku dapat pekerjaan " jawab Rojali
" Janji janji melulu, aku sudah bosan, kalau begitu mulai sekarang kita putus ! " Juleha geram
" Apa " Rojali kaget
" Pokoknya, putus ! " tegas Juleha
" Aku baru berusaha, tolong dorong aku " Rojali memohon
" Apa " Juleha memastikan keinginan Rojali
" Doronglah aku " pinta Rojali
Juleha seperti tak percaya, ia menoleh ke kanan dan kekiri, beberapa orang yang menyaksikan pada tersenyum, Juleha mengira mereka mengiyakan keinginan Rojali, maka iapun menanggapi keinginan Rojali dengan mantap.
" Baiklah kalau begitu, semua orang sudah menyaksikan, ini bukan kemauanku " lalu Juleha mendorong Rojali, dan sang kekasihpun tergelincir dari atas tebing, akhirnya putus juga percintaan mereka.
Aksi KPK
Ulah para koruptor memang sudah keterlaluan, uang milyaran bahkan triliyunan yang sangat berarti bagi rakyat kecil oleh mereka hanya buat foya-foya, plesiran ke luar negeri dan mengkoleksi mobil mewah. Melihat kenyataan seperti itu KPKpun terpaksa turun ke lapangan, bahkan tak segan-segan KPK melakukan aksi sweeping mobil mewah di jalanan. Ironisnya kerja seharian penuh resiko itu tidak juga mendapatkan hasil yang signifikan.
" Memang hasil kerja kami hari ini belum memuaskan, tapi sudah dibilang lumayan, dari sweeping hari ini teraudit perpindahan uang sebesar 35.500 rupiah, terdiri dari 30 lembar uang kertas ribuan, 10 keping uang logam lima ratusan, dan 5 keping uang logam seratusan " demikian yang dikatakan Kang Asep juru bicara KPK (Kelompok Pengamen Kerawang) yang ditemui di bawah jembatan Semanggi kemarin sore.
Kambing Mbah Kabul
Mas Jambul tertarik melihat Mbah Kabul mengembala kambing begitu banyak di sebuah padang rumput, iapun mendekatinya, siapa tahu bisa menimba ilmu cara beternak kambing.
Mas Jambul : " Assalamualaikum, wah kambingnya banyak amat, ada berapa ekor Mbah "
Mbah Kabul: " Alaikum salam, tanya apa tadi Mas "
Mas Jambul : " Kambingnya semua ada berapa ekor Mbah " ( agak keras mengira Mbah Kabul budek )
Mbah Kabul: " Yang dimaksud kambing yang hitam apa yang putih "
Mas Jambul : " Emang beda Mbah, kalau yang hitam berapa "
Mbah Kabul: " 25 ekor "
Mas Jambul : " Oh..ya..., sekarang kalau yang putih ada berapa ekor "
Mbah Kabul: " Sama "
Mas Jambul : " Kan sama kenapa dibedakan " ( agak keki dengan jawaban Mbah Kabul )
Mbah Kabul: " Soalnya yang hitam sudah lama kupelihara "
Mas Jambul : " Jadi kalau yang putih sejak kapan dipelihara "
Mbah Kabul: " Sama "
Mas Jambul : " Kalau merumput untuk kambing sebanyak itu sampai berapa keranjang " ( mencoba mengalihkan pembicaraan )
Mbah Kabul: " Yang dimaksud merumput untuk yang hitam apa yang putih "
Mas Jambu : " Emang juga beda Mbah, baiklah rumput untuk yang hitam berapa kranjang sehari " ( mulai gemes )
Mbah Kabul: " 5 keranjang sehari "
Mas Jambul : " Kalau buat yang putih "
Mbah Kabul: " Sama "
Mas Jambul : " Mbah setiap kali saya tanya selalu harus yang hitam dan yang putih, Mbah mencoba mempermainkan saya ya " ( emosinya mulai tak terkendali )
Mbah Kabul: " Jangan emosi Mas, maksudku biar jelas, soalnya kambing yang hitam itu milkku "
Mas Jambul : " Oo..begitu, jadi kalau yang putih milik siapa "
Mbah Kabul: " Sama "
Mas Jambul gemes banget " Kalau bukan orang tua tentu sudah aku jitak " gumannya, iapun pergi tanpa pamit sambil mengacak-acak jambulnya yang tiba-tiba jadi gatal.
Belalai Gajah
Hari itu Pak Oyong kesiangan, lari terburu-buru keluar rumah sambil berpakaian, kerjanya sebagai pawang gajah di kebun binatang yang tak jauh dari rumah kontrakannya, tiba di tempat kerjanya langsung saja ia mengeluarkan gajah-gajahnya untuk diajak jalan-jalan pagi.
Ketika melewati depan rumahnya istrinyapun memanggil-manggil " Mas... belalainya itu lho....masukin kandang dulu "
" Belalai apaan, namanya gajah kan umum ada belalainya, lagian mau dibawa jalan-jalan ngapain disuruh masukin lagi " jawab Pak Oyong sambil nggiring gajahnya
" Iya.... tapi sarungnya itu lepasin dulu "
" Sarung apaan, aku kan pakai celana.... mana ada gajah pakai sarung lagi....sarung cap gajah 'kali..."
Seperti biasanya Pak Oyong selalu melatih gajah-gajahnya untuk bersalaman dengan memakai belalainya bila ketemu gajah lain, mendadak si gajah kecil yang paling belakang nyelonong mengajak salaman Pak Oyong.
Pak Oyongpun seketika tersadar ketika di belalai miliknya terasa ada yang terlepas "astaga...sarung KBku", rupanya gajah kecil itu mengira Pak Oyong juga punya belalai.
Memang Pak Oyong suka ceroboh mangkancingkan celana, hari itu kesiangan karena sebelum berangkat kerja sempat ninggalin jatah dulu kepada istrinya tercinta.
Penerjun dadakan
Saking kepinginnya naik pesawat terbang Kang Parto menyelundup masuk ke sebuah pesawat yang sebentar lagi take off, celakanya pesawat itu adalah untuk latihan terjun payung. Maka ketika berada di ketinggian 5000 kaki satu persatu para penerjun di dalam pesawat itupun meloncat keluar, tinggal Parto yang masih duduk menggigil ketakutan, entah takut naik pesawat atau takut ketahuan penyamarannya.
Seorang instrukturpun mendekatinya dan bertanya: " Hey.....kenapa kamu tidak ikut terjun, dimana payungmu "
Maka dengan wajah blo'onnya Kang Parto menjawab: " Maaf Pak.....sssaya ti..tiidak bawa payung, saya bawa jas hujan "
Telepon anggota DPR
Seorang anggota DPR tiba-tiba mendapat telepon dari seorang perempuan bersuara sexy
Perempuan Sexy : " Hallo Mas apa kabar "
Anggota DPR : " Ya hallo dengan siapa ini "
Perempuan Sexy : " Masak Mas lupa sama aku, kita kan sudah kerap tidur bersama "
Anggota DPR : " Tapi kapan...... siapa kamu "
Perempuan Sexy : " Mas jangan mau enak sendiri, kalau aku buka aib ini jabatan Mas pasti hancur "
Anggota DPR : " Jangan begitu sayang, sekarang apa maumu "
Perempuan Sexy : " Pokoknya begini saja, kirimkan uang sejumlah satu milyar ke rekening aku, kalau tidak
akan aku buka aib ini ke media massa, aku punya rekaman videonya "
Anggota DPR : " Jangan, jangan sayang, sekarang sebutkan saja nomor rekeningmu, uangnya akan saya
transfer "
Perempuan sexy itupun menyebutkan nomor rekeningnya, sang anggota DPR segera mentransfer uang dengan Black Berrynya dan menelponnya kembali kepadanya
Anngota DPR : " Uangnya sudah saya transfer, sekarang katakan siapa kamu dan tolong kirim rekaman
videonya "
Perempuan Sexy : " Masak Mas lupa sama teman satu Komisi, kita kan sering tidur bareng saat sidang,
oh ya......rekaman videonya sudah aku kirimkan ke BB Mas "
Orang Indonesia yang pertama di bulan
Tahukah anda bahwa selain Neil Amstrong dan Edwin Aldrin dengan Apollo 11nya ada orang Indonesia yang bersama mereka menginjakkan kakinya pertama di bulan, dia bernama Slamet.
Bagaimana mungkin, mau tahu faktanya, berita yang disiarkan VOA dan BBC waktu itu menyebutkan begini: " Saudara-saudara...kami baru saja menerima kabar gembira dari NASA, bahwa Neil Amstrong dan Edwin Aldrin telah berhasil menginjakkan kakinya di bulan dengan Slamet "
Nah Lu ! percaya nggak, diberi tahu kok ngeyel.
Serangan Tornado
Sebulan setelah tewasnya Osamah bin Laden oleh serangan AS, badai tornado menyerang Joplin, Missouri AS ( 22 Mei 2011 ), seluruh bangunan di kota itu luluh lantak hampir rata dengan tanah.
Namun ada sebuah keajaiban disana, karena ada sebuah bangunan kecil tak permanen, bahkan lebih mirip kaki-lima di pojok sebuah taman kota tetap utuh tak bergeming sedikitpun. Maka seluruh perhatian lebih-lebih media massa setempat tertuju ke arah bangunan itu, merekapun ramai-ramai meliput dan mewancarai pemiliknya.
Ternyata pemiliknya adalah perantau asal Parakan Jawa Tengah Indonesia, ketika banyak orang berkerumun di depan rumahnya Kang Wagiman si empunya rumahpun terbangun dari tidurnya, sambil masih berkerudung sarung Kang Wagiman di cecar wawancara beberapa stasiun televisi.
" Ini sebuah keajaiban,... miracle, hampir semua bangunan di kota hancur diterjang angin, rumah anda bisa tetap utuh apa yang sebenarnya terjadi dengan rumah anda " salah satu reporter televisi langsung memberondong pertanyaan
Dengan santainya Kang Wagiman sambil membetulkan sarungnya menjawab: " Asal tahu saja Bro, gini-gini ...bangunan ini adalah Warung Jamu TOLAK ANGIN "
Miss Universe
Menteri Pemberdayaan Perempuan dulu pernah membuat larangan siapapun mengikuti kontes ratu dunia, pasalnya pernah terjadi peristiwa yang memalukan, saat itu ada sebuah sessi penilaian dimana peserta diharuskan memakai pakain khas negara masing-masing tapi tidak boleh memakai pakaian dalam, pada sessi itu tinggal tiga perserta yang akan tampil yaitu Jepang, Australia dan Indonesia.
Di depan juri peserta dari Jepang memakai kimono berbicara dalam bahasa Jepang memamerkan obyek wisata alamnya, lalu membuka baju kimononya dan berkata " Fujiyama ....":, juri dan penontonpun memberikan applaus.
Peserta dari Australia memamer obyek wisata industrinya, lalu membuka roknya dan berkata " Bulu Domba..... " iapun mendapatkan applaus.
Lalu dari Indonesia memakai kain batik, ia kebingunan wisata apa yang akan di pamerkan, wisata alam di Bali semua sudah mengenalnya, wisata budaya di Borobudur juga sudah sangat terkenal, maka timbullah inspirasinya akan mengenalkan wisata sejarah, lalu iapun menungging membelakangi penonton dan membuka kain batiknya " Lobang Buaya ....."
Manager Pengemis
Seorang pengemis mendekati seorang pemuda yang sedang menenteng map di sebuah halte angkutan kota
Pengemis : " Sedekahnya Den "
Pemuda : " Maaf Pak lagi nggak punya uang "
Pengemis : " Masa iya keren-keren nggak punya uang "
Pemuda : " Memang iya Pak, aku ini pengangguran, lihat nih...aku baru mau cari pekerjaan "
Pengemis : " Kasihan sekali, emang Aden lulusan apa sampai belum dapat kerja "
Pemuda : " Jelek-jelek saya ini sarjana akuntansi "
Pengemis : " Saya juga, jelek-jelek saya ini seorang manajer, alhamdulillah saat ini usaha ngemis saya sedang sukses, kebetulan saya sedang membutuhkan staf dari jurusan akuntansi, untuk menata pembukuan dan keuangan saya, kalau Aden mau gajinya lumayan cuma Rp 4 juta perbulan, tapi ada tambahan tunjangan keluarga, tunjangan kesehatan, tunjangan pendidikan anak, tunjangan hari raya dan seragam kerja setahun dua kali, plus Polis Asuransi Hari Tua, saya cuma mau menolong kalau-kalau Aden berminat "
Pemuda : " Diamput ...!!! "
Seorang pemabuk keluar dari kedai minuman keras dengan terhuyung-huyung pulang ke rumah, di tengah perjalanan ia ketemu dengan temannya yang juga sedang mabuk duduk di bawah lampu penerangan jalan, lalu ia bergabung ikut duduk disitu.
Pemabuk 1: " Enak ya duduk disini terang sekali, menurutmu itu sinar matahari atau bulan ya ? "
Manager Pengemis
Seorang pengemis mendekati seorang pemuda yang sedang menenteng map di sebuah halte angkutan kota
Pengemis : " Sedekahnya Den "
Pemuda : " Maaf Pak lagi nggak punya uang "
Pengemis : " Masa iya keren-keren nggak punya uang "
Pemuda : " Memang iya Pak, aku ini pengangguran, lihat nih...aku baru mau cari pekerjaan "
Pengemis : " Kasihan sekali, emang Aden lulusan apa sampai belum dapat kerja "
Pemuda : " Jelek-jelek saya ini sarjana akuntansi "
Pengemis : " Saya juga, jelek-jelek saya ini seorang manajer, alhamdulillah saat ini usaha ngemis saya sedang sukses, kebetulan saya sedang membutuhkan staf dari jurusan akuntansi, untuk menata pembukuan dan keuangan saya, kalau Aden mau gajinya lumayan cuma Rp 4 juta perbulan, tapi ada tambahan tunjangan keluarga, tunjangan kesehatan, tunjangan pendidikan anak, tunjangan hari raya dan seragam kerja setahun dua kali, plus Polis Asuransi Hari Tua, saya cuma mau menolong kalau-kalau Aden berminat "
Pemuda : " Diamput ...!!! "
Dialog antar Pemabuk
Seorang pemabuk keluar dari kedai minuman keras dengan terhuyung-huyung pulang ke rumah, di tengah perjalanan ia ketemu dengan temannya yang juga sedang mabuk duduk di bawah lampu penerangan jalan, lalu ia bergabung ikut duduk disitu.
Pemabuk 1: " Enak ya duduk disini terang sekali, menurutmu itu sinar matahari atau bulan ya ? "
( sambil menunjuk lampu mercury yang bersinar di atasnya )
Pemabuk 2: " Sorry ya nggak tahu, soalnya aku bukan orang daerah ini "
Pemabuk 2: " Sorry ya nggak tahu, soalnya aku bukan orang daerah ini "
Sabun Sial
Seperti biasa sepulang sekolah kami sekomplotan sering bermain dulu ke rumah teman, kali ini giliran ke rumah Gogon anak seorang masinis yang tinggalnya di perumahan PJKA dekat stasiun.
Hampir setengah harian kami bermain naik lori didorong bergantian, permainan yang sangat asyik dan membuat berkeringat, sepuas bermain kami berlima mandi bergantian di bawah tangki air tempat mengisi lokomotif, norak juga mandi di tempat terbuka tanpa ada dinding penutup, tapi asyik meskipun mandinya dengan sabun cuci milik penjaga peron.
Aku memang sengaja memilih mandi terakhir, sambil menunggu keringatku kering, tiba giliranku mandi tengah asyik-asyiknya sabunan, sial....air di dalam tangki habis, mana kunci pompa air dibawa pergi penjaga peron lagi, jadi terpaksa tanpa bilas-bilasan, sabun di badan aku keringkan dengan kaos dalamku.
Dan sore itu aku pulang naik angkutan kota dalam keadaan gatal-gatal dan bau sabun cuci, sial...mana ada cewek deketin dengan penampilan kayak monyet gatalan dan bau sabun cuci.
Si Genduk hamil
Tiga bulan lalu Pak Giyuk memecat pembantunya tanpa alasan, membuat Yu Giyem isterinya jengkel, Pak Giyuk memang sering menyembunyikan sesuatu tanpa sepengetahuan isterinya, begitu juga ketika ia menitipkan seekor sapi betina kepada Kang Pawit untuk dikembangbiakkan dengan cara bagi hasil.
Suatu hari Kang Pawit bertandang ke rumah Pak Giyuk untuk melaporkan sapi yang dititipkan kepadanya.
Pak Giyuk : " Tumben mampir kemari, ada perlu apa Kang Pawit "
Kang Pawit : " Begini Pak Giyuk, saya cuma mau bilang saja kalau Si Genduk ( nama sapinya ) sekarang sudah hamil tiga bulan, kalau Pak Giyuk ada uang saya mau minta buat biaya perawatan sekalian buat ongkos melahirkan "
Pak Giyuk segera tanggap, ia masuk ke kamar mengambil uang lalu diberikan kepada Kang Pawit beberapa lembar uang puluhan ribu, setelah menerima Kang Pawit segera berpamitan.
Kang Pawit : " Kalau begitu saya mau terus pamitan, kalau Pak Giyuk ada waktu longgar mbok Si Genduk sering di tengok, kali ini Pak Giyuk pasti marem "
Pak Giyuk : " Oh ya pasti... "
Yu Giyem yang sedari tadi berada di dapur diam-diam mencuri dengar pembicaraan keduanya, hatinya cemburu dan geram sekali, esok harinya ketika suaminya berangkat kerja Yu Giyem nglabrak ke rumah Kang Pawit, sesampai disana minta dipertemukan dengan Si Genduk.
Kang Pawit dengan santainya tanpa rasa berdosa sedikitpun membawa Yu Giyem ke kandang sapi di belakang rumahnya.
Anjing dilarang kencing
Pak Pahing jengkel banget lantaran sudut belakang rumahnya bau pesing, lalu timbul inisiatif, ia memasang papan larangan " Dilarang kencing disini kecuali anjing ".
Hampir satu minggu berlalu bau pesing tidak hilang juga, rupanya papan larangannya tidak ada manfaatnya, lalu ia menyanggong dari kejauhan, ingin melihat siapa sebenarnya yang suka kencing disitu, akhirnya ketahuan juga ternyata yang kencing memang seekor anjing.
Pak Pahingpun mendapat akal ia mengganti larangannya menjadi " Dilarang kencing disini kecuali orang ", ternyata dalam seminggu berhasil, tempat itu sudah tidak pesing lagi, meskipun ia sendiri heran, mana ada anjing tahu pengumuman.
Suatu hari sepulang melihat keramaian kampung yang diselenggarakan tak jauh dari rumahnya Pak Pahing terkejut, karena di belakang rumah ada banyak orang berderet-deret, iapun penasaran lalu bertanya kepada salah seorang dari mereka : " Ada apa Mas kok ramai orang disini "
Jawab si orang " Lagi ngantri mau kencing "
Pak Pahing langsung lemas, tak tahu harus mengganti kalimat larangan apa lagi .
Tumpuk Pinggir
Mathematika memang pelajaran yang bikin mules bagi anak yang kemampuan otaknya pas-pasan, apalagi kalau gurunya tidak mau tahu kemampuan muridnya.
Seperti halnya yang terjadi di kelasku, kali ini pelajaran lagi susah-susahnya, kontan saja si Peyok langsung pamit ke kamar kecil, perutnya memang mules menghadapi angka-angka yang ruwet.
Tak berapa lama Pak Kiswo sang guru menyusul ke kamar kecil, maklum sejak jam pertama sudah menahan hajat kecilnya, tapi apa yang terjadi, di kamar kecil yang satu-satunya itu Peyok belum juga keluar, pingsan kali !
Mulanya dengan sabar Pak Kiswo menunggu, namun lama-lama tak kuat juga menahan, kandung kemihnya seperti mau jebol saja.
Pak Kiswo : " Siapa di dalam "
Peyok : " Sss saya Pak "
Pak Kiswo : " Cepat keluar "
Peyok : " Sss sebentar Pak belum selesai "
Pak Kiswo : " Ayo cepat gantian "
Peyok : " Belum selesai Pak "
Pak Kiswo yang sudah tak kuatpun mengeluarkan jurus arogannya seperti yang sering dilakukan di depan kelas " Pokoknya selesai tidak selesai tumpuk pinggir !!! "
Atos Mas
Di pedesaan jaman dulu memang belum banyak rumah yang mempunyai WC, jadi kalau mau berhajat harus rela antri di WC umum.
Kang Asep warga baru dari Bandungpun harus mau menyesuaikan diri ngantri bersama warga desa yang lain, padahal pagi itu ia harus buru-buru untuk berangkat menjajakan panci dagangannya, sudah begitu ia dapat giliran terakhir, mana orang yang di dalam WC belum selesai juga, iapun makin kesal lalu meneriaki yang di dalam.
Teriak si Asep : " Atos Mas "
( Atos dalam bahasa Sunda artinya: sudah/ selesai, sedangkan dalam bahasa Jawa artinya: keras )
Orang yang di dalam WCpun tak kalah kesalnya : " Atos, atos, dengkulmu orang baru diare dibilang atos "
Dasar preman kampung, seharian tidak beraksi tangan si Kriwil gatal rasanya, malam itu ia memanjat pohon mangga milik Pak Haji Dullah yang sedang lebat-lebatnya berbuah, belum selesai menjalankan aksinya tiba-tiba datang putri Pak Haji bersama pacarnya duduk roman di bawah pohon mangga itu, tentu saja Kriwil tertahan di atas tidak berani turun, takut ketahuan, iapun nagkring di dahan sambil menyaksikan gerak-gerik sepasang kekasih yang ada di bawahnya.
Putri Pak Haji : " Mas ada yang ingin aku katakan "
Pacarnya : " Ada apa sayang "
Putri Pak Haji : " Aku sudah telat tiga bulan "
Pacarnya : " Telat apanya "
Putri Pak Haji : " Jangan berlagak bodoh tho Mas, telat mens, aku hamil tiga bulan, kamu harus tanggung jawab Mas "
Pacarnya : " Tapi aku belum siap, aku kan masih sekolah belum punya pekerjaan "
Putri Pak Haji : " Terus siapa yang harus tanggung jawab, aku takut sekali Mas "
Pacarnya : " Sudahlah jangan takut, tenang... kita serahkan saja kepada yang di atas "
Si Kriwil yang sedari tadi bertengger di atas langsung mlorot ke bawah dan berkacak pinggang di depan kedua remaja itu : " Enak saja, aku nggak ikut-ikutan, mau diserahi tanggung jawab "
Tanggung Jawab
Dasar preman kampung, seharian tidak beraksi tangan si Kriwil gatal rasanya, malam itu ia memanjat pohon mangga milik Pak Haji Dullah yang sedang lebat-lebatnya berbuah, belum selesai menjalankan aksinya tiba-tiba datang putri Pak Haji bersama pacarnya duduk roman di bawah pohon mangga itu, tentu saja Kriwil tertahan di atas tidak berani turun, takut ketahuan, iapun nagkring di dahan sambil menyaksikan gerak-gerik sepasang kekasih yang ada di bawahnya.
Putri Pak Haji : " Mas ada yang ingin aku katakan "
Pacarnya : " Ada apa sayang "
Putri Pak Haji : " Aku sudah telat tiga bulan "
Pacarnya : " Telat apanya "
Putri Pak Haji : " Jangan berlagak bodoh tho Mas, telat mens, aku hamil tiga bulan, kamu harus tanggung jawab Mas "
Pacarnya : " Tapi aku belum siap, aku kan masih sekolah belum punya pekerjaan "
Putri Pak Haji : " Terus siapa yang harus tanggung jawab, aku takut sekali Mas "
Pacarnya : " Sudahlah jangan takut, tenang... kita serahkan saja kepada yang di atas "
Si Kriwil yang sedari tadi bertengger di atas langsung mlorot ke bawah dan berkacak pinggang di depan kedua remaja itu : " Enak saja, aku nggak ikut-ikutan, mau diserahi tanggung jawab "
Bibir Strawbery
Romijan dan Juminten sepasang remaja desa yang sedang dimabuk asmara, tapi cara pacaran mereka sembunyi-sembunyi alias jalan belakang, maklum mereka masih malu-malu kalau ketahun, lagi pula jaman dulu di desa pacaran masih tabu.
Setiap selepas maghrib Romijan ngapeli sang pacar lewat belakang dapur rumah yang masih berdinding bambu, sedangkan Juminten berada di dalam dapur sambil menanak nasi, jadi pacaran mereka terbatasi dinding bambu, namun mereka tak kurang akal, ada salah satu dinding yang dilobangi agar mereka bisa saling melihat, bahkan berciumanpun lewat lobang itu.
Lama-lama Pak Jumingun orang tua Juminten curiga, pasalnya anak gadisnya suka berlama-lama di dapur, akhirnya ia memergoki Juminten sedang ciuman dengan pacarnya.
Hari berikutnya selepas maghrib Juminten dikurung dalam kamar, Pak Jumingun berniat menjahili Romijan biar jera, maka malam itu ia membawa kambingnya ke dapur, dan bibir sang kambing diberi gincu.
Tiba saatnya Romijan minta cium ia menyodorkan bibir kambing ke lobang dinding, mula-mula Romijan curiga karena rasanya agak aneh, kasar, sepet dan bau rumput busuk, tapi karena cinta sudah melekat rumput busukpun terasa strawbery.
Kecurigaan Romijanpun akhirnya terbukti, mungkin karena keenakan sang kambingpun tiba-tiba melenguh " mbeeek....", dan Romeo desa itupun kaget, lari tunggang langgang.
Jaman dulu banyak orang belum punya WC, Si To'ing anak Pak Usrok kalau buang hajat suka nagkring di jembatan bambu yang hanya bisa dilewati orang satu persatu, masalahnya To'ing tidak berani turun karena sungainya sangat dalam, habis begitu untuk bersih-bersihpun To'ing punya cara yang jitu, cukup dioleskan pada pagar jembatan yang cuma satu sisi, habis mau ambil air di bawah tidak bisa turun.
Beberapa saat setelah To'ing pergi datanglah serombongan pengantin kampung sebelah yang menuju ke tempat besan, jaman itu mengiring pengantin masih jalan kaki, untuk sampai ke kampung besan jalan satu-satunya harus lewat jembatan, jadi merekapun lewat jembatan To'ing satu demi satu, dan harus berpegangan pagar jembatan kalau tidak ingin jatuh, sudah tahu kan apa yang terjadi.
Rombongan pengantin itupun tercemari parfum yang dioleskan To'ing di pagar jembatan, baru kali itu ada pengantin jorok bau gituan.
Di sebuah Sekolah Dasar ada seorang murid yang sering bertingkah aneh karena setiap menghadapi pelajaran yang sulit ia selalu melumuri gundulnya dengan ludah, hal itu tentu saja membuat guru dan teman-teman sekelasnya merasa jijik.
Karena sudah berkali-kali si Gundul berbuat seperti itu, akhirnya ketika ia melakukan lagi di tegur oleh gurunya: " Hai Gundul kenapa kamu selalu berbuat menjijikkan seperti itu "
Jawab Si Gundul: " Maaf Bu, saya cuma meniru yang sering dilakukan bapak "
Tentu saja Sang Guru kaget dan heran mendengar jawaban Si Gundul, selidik punya selidik ternyata di rumahnya kamar Si Gundul bersebelahan dengan kamar orang tuanya, dan hanya berbataskan dinding papan, kalau malam Si Gundul sering mendengar pembicaraan orang tuanya seperti ini.
Emak Si Gundul : " Pak'e ayo kalau mau nggarap PR "
Bapak Si Gundul : " Iya Mak'e ayo " ( sejenak kemudian )
Emak Si Gundul : " Gimana Pak'e sulit ya "
Bapak Si Gundul : " Iya Mak'e "
Emak Si Gundul : " Kalau sulit gundulnya diludahin dulu biar gampang "
Dua orang buronan dikejar polisi masuk hutan di tepi sebuah desa, maka selamatlah keduanya.
Untuk mengaburkan jejak mereka berdua harus berpencar, Mat Codet berjalan ke kekiri hutan, sedangkan Dul Kenyot ke kanan, di blok sebelah kiri hutan tersebut Mat Codet merasa senang karena ternyata ia masuk hutan nanas, iapun segera memetik buah nanas yang matang untuk mengganjal perutnya, tapi sial ia ketahuan penduduk desa.
Akhirnya Mat Codet dihukum oleh warga desa dengan hukuman adat yang berlaku disitu, bajunya dicopot dan punggungnya digosok dengan buah curiannya, mulanya ia meringis kesakitan, namun beberapa saat kemudian iapun tertawa terpingkal-pingkal, semua orang yang melihatpun keheranan dengan ulah Mat Codet tersebut, namun kemudian rasa keheranan orang desapun hilang, karena mereka mengetahui bahwa Mat Codet melihat Dul Kenyot ketangkap orang desa membawa buah durian.
Lama-lama Pak Jumingun orang tua Juminten curiga, pasalnya anak gadisnya suka berlama-lama di dapur, akhirnya ia memergoki Juminten sedang ciuman dengan pacarnya.
Hari berikutnya selepas maghrib Juminten dikurung dalam kamar, Pak Jumingun berniat menjahili Romijan biar jera, maka malam itu ia membawa kambingnya ke dapur, dan bibir sang kambing diberi gincu.
Tiba saatnya Romijan minta cium ia menyodorkan bibir kambing ke lobang dinding, mula-mula Romijan curiga karena rasanya agak aneh, kasar, sepet dan bau rumput busuk, tapi karena cinta sudah melekat rumput busukpun terasa strawbery.
Kecurigaan Romijanpun akhirnya terbukti, mungkin karena keenakan sang kambingpun tiba-tiba melenguh " mbeeek....", dan Romeo desa itupun kaget, lari tunggang langgang.
Parfum sang Pengantin
Jaman dulu banyak orang belum punya WC, Si To'ing anak Pak Usrok kalau buang hajat suka nagkring di jembatan bambu yang hanya bisa dilewati orang satu persatu, masalahnya To'ing tidak berani turun karena sungainya sangat dalam, habis begitu untuk bersih-bersihpun To'ing punya cara yang jitu, cukup dioleskan pada pagar jembatan yang cuma satu sisi, habis mau ambil air di bawah tidak bisa turun.
Beberapa saat setelah To'ing pergi datanglah serombongan pengantin kampung sebelah yang menuju ke tempat besan, jaman itu mengiring pengantin masih jalan kaki, untuk sampai ke kampung besan jalan satu-satunya harus lewat jembatan, jadi merekapun lewat jembatan To'ing satu demi satu, dan harus berpegangan pagar jembatan kalau tidak ingin jatuh, sudah tahu kan apa yang terjadi.
Rombongan pengantin itupun tercemari parfum yang dioleskan To'ing di pagar jembatan, baru kali itu ada pengantin jorok bau gituan.
Si Gundul
Di sebuah Sekolah Dasar ada seorang murid yang sering bertingkah aneh karena setiap menghadapi pelajaran yang sulit ia selalu melumuri gundulnya dengan ludah, hal itu tentu saja membuat guru dan teman-teman sekelasnya merasa jijik.
Karena sudah berkali-kali si Gundul berbuat seperti itu, akhirnya ketika ia melakukan lagi di tegur oleh gurunya: " Hai Gundul kenapa kamu selalu berbuat menjijikkan seperti itu "
Jawab Si Gundul: " Maaf Bu, saya cuma meniru yang sering dilakukan bapak "
Tentu saja Sang Guru kaget dan heran mendengar jawaban Si Gundul, selidik punya selidik ternyata di rumahnya kamar Si Gundul bersebelahan dengan kamar orang tuanya, dan hanya berbataskan dinding papan, kalau malam Si Gundul sering mendengar pembicaraan orang tuanya seperti ini.
Emak Si Gundul : " Pak'e ayo kalau mau nggarap PR "
Bapak Si Gundul : " Iya Mak'e ayo " ( sejenak kemudian )
Emak Si Gundul : " Gimana Pak'e sulit ya "
Bapak Si Gundul : " Iya Mak'e "
Emak Si Gundul : " Kalau sulit gundulnya diludahin dulu biar gampang "
Dua Buronan
Dua orang buronan dikejar polisi masuk hutan di tepi sebuah desa, maka selamatlah keduanya.
Untuk mengaburkan jejak mereka berdua harus berpencar, Mat Codet berjalan ke kekiri hutan, sedangkan Dul Kenyot ke kanan, di blok sebelah kiri hutan tersebut Mat Codet merasa senang karena ternyata ia masuk hutan nanas, iapun segera memetik buah nanas yang matang untuk mengganjal perutnya, tapi sial ia ketahuan penduduk desa.
Akhirnya Mat Codet dihukum oleh warga desa dengan hukuman adat yang berlaku disitu, bajunya dicopot dan punggungnya digosok dengan buah curiannya, mulanya ia meringis kesakitan, namun beberapa saat kemudian iapun tertawa terpingkal-pingkal, semua orang yang melihatpun keheranan dengan ulah Mat Codet tersebut, namun kemudian rasa keheranan orang desapun hilang, karena mereka mengetahui bahwa Mat Codet melihat Dul Kenyot ketangkap orang desa membawa buah durian.
Restoran Coro
Dasar orang pelit Mas Dono selalu membuat apapun jadi gratis, suatu hari ia makan di restoran mewah dengan lahapnya, setelah makanan habis ia mengeluarkan bangkai coro dari botol kecil yang dibawanya, lalu mengundang pelayan: " Hai kamu pelayan kesini "
Si pelayanpun mendekat: " Ada apa Tuan "
Mas Dono pura-pura marah: " Restoran macam apa ini, lihat di makananku ini, ada coronya... "
Si Pelayan ketakutan kalau sampai diketahui manager: " Maaf Tuan, mohon jangan bilang siapa-siapa, makanannya kalau perlu akan saya ganti, Tuan tidak usah membayar "
Mas Dono tersenyum melihat pelayan mengambilkan lagi makanan, tak jauh dari meja Mas Dono ada seseorang yang memperhatikan, lalu orang itu mendekati Mas Dono dan berkata: " Mas, boleh bagi coronya dong "
Dokter Pelupa
Sambil didorong menuju kamar bedah Pak Azis menanyakan sesuatu kepada suster Nunung: " Sust, cuma operasi usus buntu saja kok sampai tiga kali, lihat perut saya sudah seperti gambar teralis saja, apa sih yang sebenarnya terjadi "
" Tenang saja Pak Azis, dokter Andre itu ahli bedah terbaik di negeri ini, masalahnya cuma dia itu pelupa " jawab suster Nunung
" Maksud Suster "
" Off the record ya, sebenarnya operasi pertama sudah berhasil baik, cuma ia lupa guntingnya tertinggal, jadi dia ambil di operasi kedua "
" Lha sekarang kok mau dioperasi lagi yang ketiga kalinya "
" Dia lupa stateskopnya " jawab Suster Nunung kalem
" Astaga !!!! " Pak Azis mulai khawatir dengan operasi yang akan dilakukan dr Andre
Akhirnya operasipun dilaksanakan dengan lancar, setengah jam kemudian Pak Azis sadar, masih ditunggui suster Nunung di ruang bedah.
Tiba-tiba dr Andre datang lagi menanyakan sesuatu dari depan pintu ruang bedah: " Ada yang melihat TOPI saya, waktu operasi saya lupa menaruhnya "
Pak Azis langsung pingsan.
Salah Komunikasi
Kang Maman penderita bisu tuli, karena itulah ia jadi buta huruf, sejak kecil ia tidak bisa sekolah , namun beruntungnya ia punya ketrampilan lain yaitu pandai menggambar, ketrampilan yang satu itu ia gunakan sebagai alat komunikasi.
Meskipun cacat Kang Maman memiliki istri yang cantik, ia sangat sayang kepada istrinya, apapun keinginan sang istri ia berusaha untuk memberikannya, misalnya sang istri menginginkan sabun Kang Maman lalu menggambarnya dan pergi ke pasar menunjukkan gambarnya ke Yu Menul pemilik kios kelontong di pasar itu, lalu ia pulang dengan membawa pesanan sang istri.
Namun suatu hari ia mengalami nasib sial, Kang Maman pulang dari kios Yu Menul dengan babak belur, hari itu komunikasi dengan Yu Menul tidak nyambung, masalahnya sang istri meminta dibelikan SUSU.
Segelas Susu
Dalam sebuah perjalanan karena bekal uangnya ngepress Udin dan Ucok patungan membeli segelas susu untuk berdua, sebagai pelepas dahaga dan penambah stamina dalam perjalanan, setelah segelas susu di tangan mulailah mereka membaginya.
" Kamu minum dulu setengah gelas " kata Ucok " karena aku punya gula yang hanya cukup untuk satu orang, aku akan menuangkan gula ini ke dalam susu bagianku "
" Tuangkan saja sekarang " Kata Udin " dan aku akan meminum setengahnya "
" Aku tidak mau, sudah kukatakan gula ini hanya cukup membuat manis setengah gelas susu " Ucok berang
Udin tersenyum atas sikap temannya itu, ia teringat bekal yang ia bawa dari rumah, lalu ia mengeluarkan sebungkus garam dapur " Baiklah kalau begitu, aku setuju denganmu, aku akan minum lebih dulu bagianku yang akan kuberi garam "
Kalah duluan
Pak Suto sedang prihatin, karena kerbau yang biasa membantu membajak sawahnya sedang sakit, maka iapun mendatangi Pak Robani mantri hewan yang tinggal di desa tetangga agar ia diberi obat untuk kerbaunya.
Pak Robani: " Kerbau Pak Suto sakit apa, kok tidak dibawa kesini saja biar saya bisa periksa "
Pak Suto : " Sepertinya sakit flu, dan batuk-batuk, tolong kasih saya obat untuk menyembuhkannya "
Maka Pak Robanipun mengambilkan obat untuk kerbau Pak Suto, namanya obat untuk kerbau tentu saja tidak seperti obat untuk manusia, bentuk obatnya bulat-bulat sebesar bakso.
Pak Suto : " Terus bagaimana Pak Mantri cara saya memberikan obat ini kepada kerbau saya "
Pak Robani: " Mudah saja Pak, ambil saja pipa bambu lalu masukkan obat ini, kemudian tiup keras-keras ke mulut kerbau sampai masuk tenggorokannya "
Pak Suto : " Baiklah Pak Mantri, terima kasih sekali, saya mohon pamit "
Selang satu hari Pak Suto datang lagi ke rumah Pak Robani dalam keadaan seperti orang teler, mantri hewan itupun keheranan.
Pak Robani: " Ada apa Pak Suto kok datang lagi, bagaimana kerbaunya apa sudah sembuh "
Pak Suto : " Gantian saya yang pusing-pusing seperti orang mabuk "
Pak Robani: " Memangnya kenapa ? "
Pak Suto : " Waktu saya mau niup obat ke mulut kerbau, dia pas batuk, jadi obatnya malah masuk tenggorokan saya "
Sekak ala Parjo
Parjan heran banget sama Parjo, lha wong cuma bocah nggak karuan, IQ jongkok, main catur bisa mengalahkan para grandmaster top, makanya iapun menanyakan rahasia kehebatan ParjoKata Parjo: " Rahasianya begini Jan, tapi jangan bilang-bilang ya, nanti ndak ditiru para pembaca, sebelum main catur aku makan pete dulu satu ikat, seminggu sebelumnya aku nggak sikat gigi, terus kalau pas nyekak aku tempelkan wajahku di depan musuh, sambil bilang sekaaaaaak....dengan nada mendesah ala Julia Perez, terbukti berhasil Jan, dalam setiap pertandingan aku selalu menang KO, nah ini satu jam lagi aku mau dijemput panitia, mau melawan Anatoly Karpov, apa nggak hebat Jan, Jan....Parjan.....lho gimana tho bocah ini.... "
Parjan kelenger !