Monday, March 12, 2012

Ratusan Ayam Ketawa Memukau di Alun-alun Temanggung


Alun-alun Temanggung, Minggu 11 Maret 2012 kemarin mendadak ramai dipadati oleh para pengunjung, baik masyarakat setempat maupun dari luar daerah se Indonesia, karena di tempat itu memang sedang ada event bergengsi yaitu Kontes Ayam Ketawa Tingkat Nasional,  tentu saja perhelatan ini menjadi hiburan langka bagi warga lereng gunung Sumbing-Sindoro, ayam ketawa memang masih agak asing bagi orang Temanggung, rasa penasaranpun terobati oleh rasa puas ketika menyaksikan kebolehan para peserta kontes memamerkan kebolehannya yang sangat memukau.
Sedikitnya ada 300 ekor ayam yang diikut sertakan dalam kontes ini, acara  ini diselenggarakan oleh Komunitas Pecinta Ayam Ketawa ( Kompak ).


Ketua Panitia Kontes Ayam Ketawa Tingkat Nasional, Choerul Umam mengatakan kontes ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya ayam ketawa yang khas di Indonesia kepada masyarakat luas, selain unik dan bisa menjadi hiburan, ayam ketawa juga memiliki nilai ekonomis pagi pemiliknya.
Kontes ayam ketawa adalah budaya warisan nenek moyang dari daerah Bugis, bila tidak dilestarikan bisa diserobot oleh bangsa lain yang tidak memiliki basic kebudayaan yang bisa diunggulkan dan punya nilai jual, seperti yang sudah terjadi penyerobotan Tari Pendet, Reog Ponorogo, Lagu-lagu Daerah, Musik Angklung, Batik, Masakan Rendang dan masih banyak lagi.

Dalam kontes di Temanggung ini banyak peserta kontes yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain dari Magelang, Solo, Semarang, Yogyakarta, Kebumen, Banjarnegara, Purwokerto, Pemalang, Cilacap, Pekalongan, Tegal,  Bogor,  Jakarta dan daerah lain dari Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Masing-masing ayam diikutkan dalam berbagai kelas perlombaan, yaitu kerajinan, slow, dangdut, unik dan VIP atau Grand Champion.
Kelas dalam kontes ini didasarkan pada suara dan irama ketawa tiap ayam peserta lomba, masing-masing punya klasifikasi sendiri, bagi pemilik yang tahu kemampuan ayamnya tinggal memilih kelas mana yang akan diikuti. 

Menurut keterangan dari pihak panitia biaya pendaftaran untuk Kelas Kerajinan Rp 50 ribu per ekor, Kelas Slow, Dangdut dan Unik Rp 100 ribu per ekor, sedangkan Kelas VIP/ Grand Champion Rp. 150 ribu per ekor. Para pemenang mendapat hadiah berupa Trophy dan Black Berry.
Bagi pemilik Ayam Ketawa mengikuti kontes seperti ini adalah sebagai sarana menguji hewan kelangenannya, seberapa jauh kemampuan dan kualitas ayam peliharaannya dibanding ayam peserta lainnya, karena hal itu bisa dijadikan ukuran seberapa besar nilai rupiah yang bisa didapat dari hewan unik ini. 

Melihat prospek yang baik ini, budidaya ayam ketawa ternyata bisa jadi peluang emas kewirausahaan, selain sebagai sarana penyaluran hobby dan hiburan, juga bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Apakah anda berminat ?, silakan mencoba, setidaknya untuk pengisi waktu senggang sembari melestarikan budaya warisan nenek moyang.