10 Nopember 2011, usia Kabupaten Temanggung genap 177 tahun, ada yang istimewa dalam peringatan menyambut hari jadi pada tahun ini, serangkaian acara digelar mulai 1 September 2011 sampai akhir Nopember nanti, mulai dari aneka lomba, aksi sosial dan aneka hiburan rakyat, membuat Temanggung semakin semarak di usia yang makin tua.
Sebuah agenda rutin yang banyak menarik perhatian masyarakat adalah Festival Budaya yang di gelar pada 30 Oktober 2011, aneka kesenian dipentaskan sepanjang Jl S. Parman depan Bank Jateng sampai dengan Jl MT Haryono depan BRI Unit Temanggung II, dan juga aneka kuliner khas Temanggung menjadi suguhan yang tak kalah menarik.
Bupati Temanggung Drs H Hasyim Afandi mengatakan pagelaran festival budaya ini memang punya maksud memberikan hiburan kepada masyarakat, maka tak heran kalau sejak pukul 08.00 pagi sepanjang jalan tersebut menjadi lautan manusia, setidaknya ada 86 grup kesenian dari 26 jenis kesenian tradisional tampil menyemarakkan kota kecil nan sejuk ini.
Gelaran peristiwa budaya ini adalah yang ketiga kalinya dalam tiga tahun terakhir, sebagai wujud apresiasi Pemerintah Kabupaten Temanggung kepada kelompok-kelompok masyarakat yang setia nguri-uri budaya warisan leluhurnya, yang ternyata semakin eksis dan selalu mengembangkan inovasi baru, baik dalam kemasan tampilan seperti kostum, koreografi dan tambahan unsur drama dalam pementasan, ini sangat menarik.
Coba lihat saja aneka penampilan kuda lumping, kubro siswo, sandul, dan kesenian gagrak anyar seperti topeng ireng makin makin menyenangkan untuk dilihat, terbukti dari jam 08.00 sampai 17.00 tidak menyurutkan pengunjung untuk rela berjubel di 13 titik pementasan.
Sebuah agenda rutin yang banyak menarik perhatian masyarakat adalah Festival Budaya yang di gelar pada 30 Oktober 2011, aneka kesenian dipentaskan sepanjang Jl S. Parman depan Bank Jateng sampai dengan Jl MT Haryono depan BRI Unit Temanggung II, dan juga aneka kuliner khas Temanggung menjadi suguhan yang tak kalah menarik.
Bupati Temanggung Drs H Hasyim Afandi mengatakan pagelaran festival budaya ini memang punya maksud memberikan hiburan kepada masyarakat, maka tak heran kalau sejak pukul 08.00 pagi sepanjang jalan tersebut menjadi lautan manusia, setidaknya ada 86 grup kesenian dari 26 jenis kesenian tradisional tampil menyemarakkan kota kecil nan sejuk ini.
Gelaran peristiwa budaya ini adalah yang ketiga kalinya dalam tiga tahun terakhir, sebagai wujud apresiasi Pemerintah Kabupaten Temanggung kepada kelompok-kelompok masyarakat yang setia nguri-uri budaya warisan leluhurnya, yang ternyata semakin eksis dan selalu mengembangkan inovasi baru, baik dalam kemasan tampilan seperti kostum, koreografi dan tambahan unsur drama dalam pementasan, ini sangat menarik.
Coba lihat saja aneka penampilan kuda lumping, kubro siswo, sandul, dan kesenian gagrak anyar seperti topeng ireng makin makin menyenangkan untuk dilihat, terbukti dari jam 08.00 sampai 17.00 tidak menyurutkan pengunjung untuk rela berjubel di 13 titik pementasan.
Usia boleh menua, tapi kesetiaan untuk nguri-uri budaya tidak pernah luntur sampai uzur
- gambar selengkapnya lihat Galeria " Rekaman budaya Temanggungan "
