Kunjungan sekaligus sebagai ajang nostalgia bagi para perantau yang sudah lama di ibukota untuk kembali mengenang masa kecil di tanah kelahirannya, rindu hawa dingin nan sejuk, rindu jajanan khas di lereng Sindoro - Sumbing yang ternyata sampai sekarang masih eksis tak lekang di telan zaman seperti jagung rebus yang gurih dan manis, atau makanan khas seperti empis-empis, tahu kupat, bakso uleg , brongkos kikil yang membuat hangat, atau nasi jagung dengan kluban ramban dan peyek teri yang jarang di dapat di ibukota, yang jelas mereka sangat menikmati udara bersih dan sejuk dalam panorama gunung Sindoro yang membuat para perantau itu terpukau dan ingin berlama-lama di Posong. Sejumlah atraksipun disiapkan, tentu saja kesenian khas warga lereng gunung itu, apalagi kalau bukan kesenian kuda lumping yang sudah kesohor itu, suasanapun jadi meriah ketika para penari mengajak pengunjung untuk ikut bersama-sama menari, membuat kunjungan kali ini sangat berkesan bagi mereka. " Belum puas rasanya sehari disini, pada liburan sekolah mendatang saya akan mengajak anak-anak kesini lagi " kata salah seorang dari Kadang Temanggungan itu.
Ketua Jogorekso Community Zuniyanto mengatakan, pada liburan imlek tahun ini menjadi berkah tersendiri bagi Posong. Pasalnya meskipun masih di bilang objek wisata rintisan namun pengunjung sudah mulai berdatangan.
"Saya tidak menyangka kalau liburan ini banyak pengunjung yang datang, tapi ini merupakan awal yang bagus dan kebangaan bagi kami bisa mengenalkan Posong ke masyarakat, kedepan kami akan meyiapkan berbagai atraksi lagi untuk lebih melengkapi keindahan Posong "
Disebutkan, pada liburan imlek tahun ini para pengunjung yang datang antara lain, Kadang Temanggungan, dari Kabupaten Pati, Wonosobo, dan dari Temanggung sendiri, banyak juga keluarga yang datang bersama untuk menikmati keindahan posong. Bahkan ada juga wisatawan dari Jerman.
Lokasi Posong cukup mudah dijangkau wisatawan, tidak jauh dari jalan Raya Kledung-Wonosobo telah ada akses jalan berupa jalan batu trasahan khas pedesaan yang alami, dan bisa menambah sensasi indahnya perjalanan, khususnya penggemar wisata outbound.
Meskipun demikian Posong masih terlalu naif dan lugu untuk sebuah paket wisata. ibarat gadis cantik yang belum bisa berdandan, sejumlah fasilitas penunjang masih harus diupayakan lagi, seperti akses jalan masuk belum bisa untuk bersimpangan kendaraan roda empat, areal parkir masih perlu diperluas untuk menampung banyak kendaraan roda empat, dan jaringan listrik belum masuk ke lokasi, selain itu los-los souvenir maupun kuliner perlu juga dilengkapi, yang terakhir ini cukup penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya, mengingat frekuensi kunjungan makin lama makin ramai. Bagaimanapun juga Posong dengan kondisi itu sudah enak dinikmati, paling tidak kita bisa melihat kecantikan yang original dari gadis ayu bernama Posong ini, sebelum mendapat sentuhan make up dan dandanan yang seronok.
Sementara
ini untuk menunjang wisata Sumbing- Sindoro Pemkab. Temanggung tengah
menyiapkan Rest Area kledung yang berada di sebelah timur kawasan
Kledung pass, sekitar 1 Km ke arah barat dari lokasi Posong, rest area
tersebut akan dilengkapi fasilitas gedung pertemuan, restaurant,
mushola, kios penjualan souvenir dan toilet. Di Rest Area, wisatawan
selain bisa beristirahat sambil menikmati indahnya pemandangan gunung
Sumbing dan Sindoro, juga bisa menikmati wisata kuliner berbagai produk
makanan unggulan dan berbelanja souvenir cantik, tentu saja khas
Temanggungan.
Satu hal saja yang perlu dipertimbangkan Pemkab. Temanggung, untuk pengembangan Posong ini kiranya Pemkab. Temanggung tak perlu ragu-ragu lagi mengucurkan dana untuk menggarapnya, karena Posong punya potensi besar sebagai aset wisata andalan Temanggung, kalau keuangan daerah tidak memungkinkan ajaklah para Investor untuk menengok Posong, kami yakin Investor tidak akan memandang dengan sebelah mata kalau telah melihat potensi besar bisnis wisata di lereng Sindoro ini.