Pelataran barat candi Borobudur, tepatnya di lapangan Lumbini pada Rabu malam ( 28/11/2012 ) yang baru lalu, menjadi area yang mengasyikkan bagi pecinta musik Jazz, untuk kali kedua di tempat yang sama digelar event selalu dinantikan penikmat musik yang satu ini. Ya, saat itu memang sedang berlangsung " Borobudur Jazz Festival 2012 ". Sejumlah musisi dan penyanyi jazz negeri ini ikut menyemarakkan, mereka adalah Syaharani, Duo Endah 'n Resha, Matthew Sayersz, Ecky Lamoh, Everyday Jazz Jogja, Groovinstreet, dan Jasmine Jazz, tampil secara bergantian dengan indahnya.
Tak hanya pecinta jazz dalam negeri saja yang hadir, festival ini juga menarik perhatian sejumlah wisatawan manca negara yang ikut bergabung bersama-sama di lapangan Lumbini, menikmati sajian setiap penampil, lagu demi lagu hingga usai, sayang sekali kalau event ini terlewatkan, penyelenggaraan acara dengan frekuensi setahun sekali ini.
Lokasi Borobudur dipilih, memang untuk mempresentasikan eksotisme keindahan candi Borobudur, sesuai thema kegiatan ini " The Harmony of Exotism ", keindahan visual mahakarya Candi Borobudur tak diragukan lagi melatari, sangat pas dalam harmony keindahan antar musik jazz dengan budaya warisan masa lalu.
Memang itu yang diharapkan oleh Direktorat Promosi Pariwisata Dalam Negeri, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf ) yang bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah dalam menyelenggarakan acara ini. Karena kegiatan ini sangat mendukung program Visit Jawa Tengah ( VJT ) 2013, yang pada tahun ini memasuki tahap aktualisasi, seperti dikatakan Budiyanto, Kepala Bidang Nilai Budaya Seni dan Film, Disbudpar Jateng " Pagelaran musik jazz yang terbuka untuk umum ini memang dijadikan ajang promosi VJT "
Penampilan apik Syaharani malam itu, seperti magnet yang menyedot ribuan penonton yang rata-rata generasi muda, pelajar/ mahasiswa dan pecinta jazz untuk memadati Lapangan Lumbini. Antusiasme penonton yang cukup tinggi, membuat para penampil bergairah memberikan yang terbaik, tak kurang dari persembahan Endah 'n Resha, Ecky Lamoh, Matthew Sayersz dan lainnya medapatkan apllaus penonton, membuktikan paduan keindahan candi Borobudur dan musik jazz yang larut ternikmati, hanyut dalam harmoni eksotisme alunan musik dan malam berbintang di pelataran Lumbini.
Rita Sofia, Kasubdit Promosi Pariwisata Wilayah Jawa Kemenparekraf yang saya temui saat itu mengatakan, musik jazz dinilai sebagai musik yang juga memiliki unsur eksotisme tersendiri, karena itu pihaknya memilih lapangan Lumbini sebagai lokasi Borobudur Jazz Festival 2012, ada keserupaan dari keduanya, " Kami ingin menggabungkan Jazz dengan tradisi Jawa, termasuk musik dan aset kebudayaan seperti Candi Borobudur " katanya.
Penyelenggaraan Borobudur Jazz Festival 2012 ini, boleh dikata sukses, terbukti ribuan penonton yang memenuhi lapangan Lumbini itu tidak hanya dari Borobudur Magelang dan sekitarnya saja, pendatang dari luar kotapun tampak meramaikannya, seperti dari Yogyakarta, Semarang, Surabaya dan Jakarta.
Sejumlah komunitas yang hadir tercatat dari Mercy Tiger Club Yogyakarta, Mercedes Boxer Club Indonesia, Yogya Chapter, Volkswagen Club Yogyakarta dan sejumlah komunitas lain berplat nomor Jakarta, Semarang dan Surabaya.
Pentas musik ini menambah khasanah event jazz tahunan yang telah eksis terlebih dahulu, seperti Java Jazz, Bromo Jazz, Ambon Jazz, Jogjazz, Jakjazz dan masih banyak lagi.
Yang menarik dari event ini, meskipun termasuk dalam sebuah perhelatan akbar tahun ini, namun digelar cuma-cuma tanpa harus merogoh kantong membeli tiket masuk, alias gratis. Hari gini kapan lagi ada acara musik bergengsi gratis lagi, he..he...he....