" Sri kapan kowe mulih, kowe lungo ora bali-bali " sepenggal syair tembang campursari yang akrab di telinga orang jawa, lagu yang menggambarkan pengharapan kepada perempuan bernama Sri primadona desa, adat yang berlaku di desa kalau ada seseorang yang bernama Sri ketika masih kecil maka ia acapkali mendapat paraban atau panggilan akrab Srintil.
Kali ini saya tidak akan cerita mengenai seorang perempuan, tapi tentang Srintil primadona yang didambakan para petani tembakau di wilayah Temanggung, mendapatkan Srintil kata orang seperti kejatuhan ndaru, pulung, keberuntungan, hasil yang menakjubkan dari lembaran daun mengandung nekotin yang bernama tembakau.
Srintil adalah fenomena alam yang mengubah daun tembakau membusuk dalam pemeraman sehingga menghasilkan aroma harum, manis seperti madu, wangi seperti buah salak yang matang, tembakau yang menjadi srintil berwarna hitam kebiruan menggumpal seperti aspal, lalu terurai menjadi serpihan kecil semrintil. lalu disebutnya srintil.