Jagongan sambil minum kopi tubruk " Jan mathuk tenan " kata orang Temanggung, jagongan atau duduk bersama antar warga desa memang tradisi khas masyarakat lereng gunung Sumbing-Sindoro, jagongan adalah media silaturrahmi, wadah komunikasi antar warga desa untuk rembugan atau diskusi membicarakan kondisi dan situasi lingkungan desanya. Jagongan akan lebih gayeng lagi kalau ditemani minuman kopi tubruk, selain untuk menghangatkan badan di udara yang dingin pegunungan juga untuk cegah lek atau mencegah mata ngantuk.
Kopi asli Temanggung mempunyai cita rasa yang khas, aroma kopi yang tajam dan sedikit pahit, namun akan menjadi sangat nikmat bila dipadu rasa manis dari gula, bahkan warga desa sering memakai gula Jawa, gula aren atau gula batu, bagi yang tidak suka ketiga gula ini dengan gula pasirpun tidak mengurangi cita rasa kopi Temanggung, rasa khas kopi Temanggung tidak kalah dengan kopi dari daerah lain seperti Toraja, Bali, Lampung atau daerah-daerah penghasil kopi lainnya.
Memasuki masa panen awal tahun 2012 ini produksi kopi di lahan pertanian Temanggung sedang baik, apalagi ditunjang dengan kenaikan harga kopi yang bagus, tentu hal ini disambut gembira oleh para petani. Harga kopi glondong merah basah pada petik pertama Rp. 3.500,00 per Kg kini meningkat menjadi Rp. 5.500,00 per Kg, dibanding dengan tahun lalu 2011 hanya berkisar Rp. 3.500,00 Kg tidak bisa naik lagi.
Pemanenan kopi ada empat tahap, mulai dari meliki ( awal panen ), bubuki ( pertengahan panen ), panen raya, dan akhir masa panen. Pada awal panen untuk 100 batang pohon kopi biasanya menghasilkan 10-15 Kg, dan pada masa panen raya nanti bisa meningkat sampai 25 Kg. Harga kopi basah merah kadang-kadang juga terjadi fluktuasi, hal ini terjadi karena bisnis kopi juga tak lepas dari permainan para tengkulak, tidak jarang para tengkulak ini mendatangi sendiri dan langsung membeli dari para petani, semakin banyak tengkulak yang datang makin terjadi persaingan harga.
Pemkab. Temanggung menghimbau kepada para petani untuk berinovasi dalam mengembangkan bisnis kopi ini, ternyata himbauan ini direspon baik oleh beberapa kelompok masyarakat, seperti yang dilakukan Kelompok Usaha Bersama ( KUB ) " Akur " desa Mento Kecamatan Candiroto yang membuka kedai kopi " Espresso Robusta " yang baru saja diresmikan oleh Wakil Bupati Temanggung Ir. Budiarto, MT baru-baru ini. Pada kesempatan itu Ir. Budiarto, MT memberikan apresiasi kepada KUB " Akur " dengan pesannya agar Espresso Robusta memberikan pelayanan yang prima kepada para pengunjung atau pelanggannya.
" Kedai kopi Espresso ini akan berhasil, apabila dikelola secara optimal melalui pendekatan manajemen bisnis yang baik, serta terus berinovasi, sehingga memiliki ciri khas yang tidak terdapat di usaha kedai-kedai kopi lain pesaingnya " demikan beliau menambahkan pesannya.
Tahun-tahun sebelumnya juga telah berdiri kedai kopi yang sama yaitu kedai kopi " Trading Cofee " di kecamatan Kledung, di kedua tempat tersebut kita bisa menikmati kopi sambil mencicipi hidangan khas Temanggung, sensasi lain di kedai itu adalah minum kopi di udara dingin pegunungan sembari melihat panorama indah pemandangan alam lereng gunung Sumbing dan Sindoro.
Nah ! selamat datang ke Temanggung, nikmati kopinya " Jaaan.... mathuk tenaaan ".