Lihatlah airmataku
Ya Tuhan Yang Maha Pengasih
Bercerita tentang duka
Dan kehancuran
Setiap tetes mengandung arti
Dari derita yang menekan
Tlah lama aku mencoba
Namun tak mampu jua
Tuhan tolong hapuskan airmataku
Tiada satupun yang dapat melakukannya
Dari derita ini
Dari dalamnya dosa
Hanya Engkau Yang Kuasa
Menghentikan setiap tetes airmata
Menghentikan setiap tetes airmata
Lihatlah airmataku
Berderai penuh kepedihan
Kucoba tuk mengehentikannya
Namun tak mampu jua
Sebuah lyrik lagu "Lihat Air Mata" yang dipopulerkan oleh penyanyi Grace Simon pada era 80an, lagu yang sentimentil, melankolis, ungkapan dari sebuah perasaan tak berdaya. Memang dalam keadaan tidak berdaya, emosi yang keluar biasanya lebih terasa plong bila diungkapkan dengan tangis. Tangisan dan mengeluarkan airmata bukan hanya monopoly kaum perempuan, kaum lelakipun kadang juga bisa menangis, meskipun sementara pendapat bahwa menangis selalu diidentikkan dengan kaum Hawa, sebuah mitos menyebutkan bahwa kaum perempuan memang ditakdirkan sebagai mahluk yang melankolis dan mudah menangis. Terlebih saat merasa sebal, galau, terharu, sedih dan sebagainya, bahkan tertawapun bisa sampai menangis. Dan terkadang juga tangisan hanya sebuah sandiwara untuk mencapai maksud tertentu, ini lebih dikenal dengan airmata buaya. Terlepas dari ilustrasi ini ternyata mengeluarkan airmata mempunyai sejumlah fungsi dan manfaat.
Sebuah riset juga mengatakan ternyata bayi di dalam rahimpun juga bisa menangis pada saat dan kondisi tertentu, fakta lain menyebutkan perempuan lebih sering menangis ketimbang lelaki, dari fakta itu juga menyebutkan frekuensi perempuan menangis dalam satu tahun rata-rata 47 kali, sedangkan lelaki hanya 7 kali setahun.
Ini bukan karena perempuan dianggap lebih emosional, atau lebih lemah daripada kaum lelaki. Tetapi berdasarkan fakta medis diketahui, bahwa saluran airmata perempuan berukuran lebih besar daripada lelaki, hingga kecenderungan mengeluarkan airmata lebih mudah pada kaum Hawa.
Menangis sebenarnya juga ada manfaatnya, selain sebagai respons tubuh atas luapan emosional, ternyata efektif untuk menjaga keseimbangan kesehatan badan, bagaimana bisa ?
Airmata yang keluar dari ujung mata ini mempunyai banyak fungsi. Selain diproduksi oleh perasaan emosional, juga berfungsi membersihkan dan melumasi mata dari iritasi.
Seorang ahli biokimia, William Frey, mengatakan bahwa, ketika orang mengeluarkan airmata karena luapan emosional, secara otomatis bisa mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Hal ini terjadi karena airmata yang dihasilkan dari type menangis emosi, mengandung 24% protein albumin, yang berguna untuk meregulasi sistem metabolisme tubuh.
Menangis juga mempunyai fungsi lain, berdasarkan sebuah penelitian menyebutkan bahwa, menangis dapat menurunkan tekanan darah dan denyut jantung dan membuat respon lebih baik terhadap pengobatan maupun teraphy. Airmata yang keluar ternyata mengandung hormon prolaktin yang efektif melawan stress.
Sementara stress juga sebuah penyakit jiwa yang paling produktif meningkatkan resiko hipertensi, serangan jantung dan kerusakan otak. Dengan menangis secara tidak langsung kita bisa menurunkan tingkat resiko atas penyakit-penyakit yang menakutkan tersebut.
Setelah menangis, sistem limbik, otak dan jantung akan lancar, dan membuat lebih baik dan lega. Makanya jangan heran di negara lain yang masyarakatnya super sibuk justru menangis sekarang menjadi sebuah kebutuhan, sebuah contoh di China bagian timur terdapat sebuah Kafe Kesedihan, tempat yang diperuntukkan untuk orang-orang yang kesulitan menangis, asal tahu saja untuk menangis di kafe tersebut, pengunjung harus merogoh dompet cukup mahal, yaitu 50 Yuan atau setara Rp. 75 ribu per jam, bayangkan hanya untuk berurai airmata kita harus menghilangkan uang. Sebaliknya terkadang kita justru menangis karena kehilangan uang, makanya MENANGISLAH SELAGI GRATIS !