Rumah sebagai representasi bagi penghuninya. Setiap bagian rumah dapat menjadi titik untuk menampilkan karakter, kegemaran, atau koleksi penghuni. Tak terkecuali taman. Penyuka tanaman hias, taman bisa dijadikan tempat untuk menunjukkan berbagai koleksi tanamannya. Sehingga disamping menyalurkan hobi mengoleksi tanaman, itu juga memperindah hunian.
Taman juga cocok dimanfaatkan sebagian ruang display koleksi tanaman favorit. Namun, dalam pengaturannya, perlu memperhatikan beberapa aspek agar keindahan terjaga.
Usahakan tanaman tertata cantik dan menarik. Ini bertujuan agar tidak menimbulkan kesan belukar di luar rumah. Selain tidak nyaman dilihat, keberadaan taman terlalu rimbun, sulit dibersihkan.
Don WS dkk dalam buku berjudul "Taman" menyebutkan beberapa hal yang perlu dilakukan agar tampilan taman tidak seperti hutan. Untuk tanaman merambat, hendaknya dibuat penyangga agar tanaman tumbuh teratur.
Letak tanaman yang lebih tinggi pada bagian belakang. Tanaman tinggi berfungsi sebagai background tampilan taman. Dengan begitu seluruh tanaman terlihat jelas. Selain itu, tanaman berumpun penuh perlu dipecah-pecah dan ditanam kembali.
Kebersihan taman harus selalu dijaga. Upayakan daun kering dan ranting patah dibuang. Tujuannya supaya taman tidak nampak berserakan.
Untuk menjaga tampilan taman indah pada malam hari, penghuni perlu memperhatikan pengaturan penerangan. Dapat ditentukan efek penerangan yang diinginkan, apakah terang benderang, dramatis, atau terang rata.
Namun tidak setiap tanaman hias dapat bertahan di semua tempat. Khususnya, tanaman berbunga. Maka perlu ditentukan koleksi tanaman bila hunian berada di daerah cukup panas atau di dataran rendah. Tanaman yang hidup di dataran rendah meliputi anggrek tanah, mawar, melati, pentas, bougenvile, alamanda, dan kenikir.
Agar koleksi tidak monoton berada, tanaman dapat ditanam dalam pot artistik. Tanaman hias dalam pot dapat diletakkan pada dinding taman atau digantung.
Alternatif lain, membuat pagar pot untuk menampilkan koleksi tanaman. Pagar pot tak sekedar tempat meletakkan tanaman, tetapi keberadaannya juga memiliki sejumlah manfaat.
Dalam buku "Inspirasi Pagar Pot", Gatut Susanta dan Rahmansyah memaparkan beberapa manfaat pemasangan pagar pot. Diantaranya sebagai pembatas, menampilkan koleksi, menyerap polusi udara, peredam kebisingan, dan menyaring bau.
Dengan adanya pagar pot privasi pemilik rumah akan lebih terjaga, meski banyak lalu-lalang orang dan hilir mudik kendaraan. Selain itu, hunian makin indah dengan berbagai bentuk koleksi tanaman dan warna pada pagar pot tersebut.
Beberapa jenis tanaman perdu juga memiliki kemampuan untuk menyerap polusi udara, seperti sansevieria atau dikenal dengan lidah mertua. Maka tanaman semacam itu cocok untuk ditanam di pagar pot, khusus hunian yang sering dilalui kendaraan bermotor.
Tidak hanya polusi, tanaman yang diletakkan di sekitar bak sampah mampu menyerap bau. Dengan begitu, bau di sekitar rumah dapat diatasi dengan adanya tanaman itu.
Tanaman rimbun seperti teh-tehan dan bambu jepang juga dipercaya mampu meredam suara bising dari knalpot kendaraan bermotor.
Dalam area tanam, penghuni perlu mengaplikasikan beberapa ide kreatif, seperti memasang batu sungai atau batu artifisial. Batu-batuan itu dapat dipasang di beberapa sudut taman. Keberadaanya menjadi elemen menarik di antara tanaman merambat, bunga dan unsur air dalam taman.
Dengan memperhatikan beberapa hal itu, kolektor tanaman hias dapat menyimpan berbagai koleksi sekaligus memperindah tampilan taman. Hal tersebut juga membuat penghuni makin senang menjalankan hobinya itu.