Saturday, May 19, 2012

Aksi Kepedulian untuk Situs Liyangan



Pekan ini Warga Purbasari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung menggelar aksi dengan bergotong-royong membersihkan Situs Liyangan. Kegiatan itu merupakan aksi kepedulian warga setempat terkait dengan keberadaan situs purbakala yang berada di desanya, kegiatan dilakukan untuk mengambil sisa-sisa material di lokasi bekas penambangan galian C yang ditutup oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung.



Kasi Sejarah dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan, Partiwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Temanggung, Hadi Siswoyo mengatakan, kegiatan gotong-royong ini bernilai positif bagi kelangsungan situs purbakala yang kini masih dalam proses penelitian ini.

Untuk membersihkan sia-sisa material penambangan galian C seperti batu, split dan pasir yang berada di sekitar komplek situs Liyangan wargapun harus menggunakan alat berat, selebihnya secara manual dengan alat-alat pertanian dan alat pembersih tradisional, yang patut diapresiasi adalah semangat dan  kepeduliannya. 

Gotong-royong telah dilakukan sejak Senin 14 Mei dan direncanakan sampai dengan Sabtu 19 Mei 2012, yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa Purbasari Sofiudin.
Setelah pembersihan ini menurut informasi akan dilakukan lagi eskavasi oleh Balai Pelestarian Peninggalan  Purbakala (BP3) Propinsi Jawa Tengah.
Terkait dengan pemakaian alat berat staf BP3 Junawan yang ikut turun ke lapangan memberi pengarahan, bahwa penggunaan alat berat kalau bisa dihindari, hanya untuk membersihkan sisa tumpukan material galian C saja, sedangkan pada lokasi-lokasi penting untuk tidak digunakan, karena dimungkinkan akan merusak benda-benda purbakala yang terpendam di dalamnya.

Kabid Kebudayaan, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Temanggung, Didik Nuryanto mengemukakan, menurut rencana situs Liyangan akan kembali diteliti oleh Tim dari Balai Arkeologi Yogyakarta. Penelitian terakhir akan dilakukan oleh BP3 Propinsi Jawa Tengah.
Sejauh ini Pemerintah Kabupaten Temanggung untuk kepentingan penelitian situs ini telah membebaskan lahan sekitarnya seluas 5.630 meter persegi milik warga setempat yang saaty itu digunakan untuk penambangan galian C. 
Penelitian situs ini sangat penting untuk mengungkap misteri sejarah peradaban jaman Mataram Kuno, yang membangun perkampungan di Liyangan.

( Sumber " Suara Merdeka " Sabtu, 19 Mei 2012, K41-28 )